Masyarakat Nusantara yang akan pergi ke Mekah wajib transit di Aceh untuk mengurus perijinan ke Mekah, seperti visa.
Pada jaman dulu, masyarakat Nusantara masih menggunakan kapal laut untuk pergi ibadah haji.
Baca Juga: Mengejutkan, 6 Hal Aneh yang Hanya Terjadi di Korea Utara, Tak Ditemukan di Tempat Lain
Biasanya, para jamaah haji akan singgah di Pelabuhan Aceh untuk mengurus perijinan dan beristirahat di sana.
Bahkan selain beristirahat, sebagian jamaah ada yang menimba ilmu dulu di sana.
Kebetulan, banyak persamaan antara Aceh dan Mekah.
Baca Juga: Kuliner Khas Sumbawa, Salah Satunya Bubur Palolo yang Menggunakan Susu Kerbau
Seperti sama-sama bernuansa Islam, bermahzab Syafi’i, dan juga menerapkan hukum sesuai agama Islam.
Sehingga Aceh dijuluki sebagai serambi Mekah, atau berandanya Mekah.
Namun, sejak penaklukkan Turki Ottoman pada Perang Dunia I, dan seiring kalahnya Kesultanan Aceh dalam perang dengan Belanda, lisensi orang yang akan pergi ke Mekah tidak perlu melalui Aceh lagi.***