Tradisi Unik Suku Bima yang Tak Banyak Orang Tahu, Ada Tradisi Berbusana Untuk Kaum Perempuan

- 21 November 2021, 22:18 WIB
Tradisi Unik Suku Bima yang Tak Banyak Orang Tahu, Ada Tradisi Berbusana Untuk Kaum Perempuan
Tradisi Unik Suku Bima yang Tak Banyak Orang Tahu, Ada Tradisi Berbusana Untuk Kaum Perempuan /Rizky Tri Sulistiawan /tangkap layar Instagram @budayasasambo

JURNAL SOREANG - Suku Bima adalah salah satu suku yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Mayoritas Suku Bima mendiami Pulau Sumbawa bagian timur tepatnya di Kota Bima dan Kabupaten Bima.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut adalah tradisi unik Suku Bima.

Baca Juga: Hati-hati! 7 Aplikasi Android Ini Mengandung Malware Joker

1. Rimpu

Rimpu merupakan tradisi berbusana untuk kaum perempuan suku Bima dengan menggunakan sarung tenun khas Bima yaitu “Tembe Nggoli”.

Cara pemakaiannya membutuhkan dua lembar kain, yaitu satu lembar kain pertama yang dililitkan ke kepala dan menyisakan bagian terbuka untuk wajah, lalu sisa kain dijulurkan hingga ke perut menutupi lengan dan telapak tangan.

Kemudian untuk kain kedua dikenakan dengan cara melipatkan kain di pinggang hingga ke bawah seperti penggunaan kain sarung pada umumnya.

Baca Juga: Punya Persoalan dan Belum Ada Solusinya? Ustadz Adi Hidayat Memberikan Pencerahan

2. Peta Kapanca

Peta Kapanca adalah ritual khusus bagi calon pengantin wanita suku Bima sebelum menikah. Ritual Peta Kapanca dilakukan satu hari sebelum prosesi akad atau pesta pernikahan.

Pada ritual ini, kapanca atau daun pacar yang sudah dihaluskan akan ditempelkan di kedua telapak tangan calon pengantin wanita secara bergilir oleh ibu-ibu pemuka adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Makna filosofis dari tradisi Peta Kapanca ini yaitu, daun pacar yang dilumatkan dan ditempelkan pada kedua telapak tangan sang calon pengantin wanita sebagai simbol bahwa sebentar lagi calon pengantin wanita tersebut akan menjadi seorang istri dari calon pengantin pria yang sudah meminangnya. Hingga kini, tradisi ini masih terus dipertahankan oleh masyarakat suku Bima.

Baca Juga: Keterlaluan! Siram Air Keras ke Istrinya Hingga Tewas, Seorang WNA Ditangkap di Bandara Soetta

3. Mbolo Weki

Dalam bahasa Bima, Kata Mbolo bermakna bundar atau melingkar. Sedangkan Weki bermakna kumpulan, kerumunan, atau sekelompok.

Dalam arti sederhana Mbolo Weki berarti sebuah musyawarah diantara lingkungan keluarga, atau kegiatan berkumpul yang dilakukan untuk tujuan mempererat hubungan antar keluarga.

Tradisi Mbolo Weki biasanya diselenggarakan untuk mempersiapkan suatu acara penting dari sebuah keluarga suku Bima.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah