Dulunya, wilayah ini pernah dilanda kemarau berkepanjangan, lalu suku Osing melakukan tradisi ini agar musim kemarau pergi tepat waktu dan sawah warga mendapat air.
Baca Juga: Keunikan Suku Bawean, Membiarkan Kunci Motor Masih Tergantung
2. Memainkan Angklung Paglak
Saat musim panen tiba, suku osi akan memainkan Angklung Paglak. Dulunya, angklung ini dimainkan sebagai hiburan para petani yang memanen padinya.
Selain menjadi hiburan, permainan angklung paglak disyaratkan agar warga membantu petani memanen. Nilai gotong royong begitu kental dalam tradisi ini.
3. Tradisi Mepe Kasur
Mepe kasur merupakan tradisi yang rutin dilakukan pada bulan Dzulhijjah bersamaan dengan acara selamatan desa.
Tradisi ini dipercaya masyarakat Osing dapat menjaga kerukunan dan semangat bekerja dalam rumah tangga. Biasanya pada hari perayaan, seluruh masyarakat desa akan Mepe Kasur secara bersamaan.
Baca Juga: 7 Keunikan Suku Bawean, Jawa Timur, Punya Bahasa Sendiri yang Khas
Kerukunan pun terlihat dari warna kasur yang digunakan masyarakat, yakni warna merah dan hitam yang melambangkan tolak balak dan kelanggengan keluarga.