Pemda Lambat Serap Anggaran, DPR Sebut Penyebabnya 'Menu' dari Pemerintah Pusat

- 27 September 2021, 13:17 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati.
Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati. /Yusup Supriatna /dpr.go.id

Hal tersebut, menurut Anis, menjadi salah satu penyebab mengendapnya dana pemerintah daerah di bank.

"Banyak kebutuhan pemerintah daerah yang tidak terdapat dalam menu dari pusat, sehingga pemerintah daerah seringkali mengakses dana alokasi yang tidak sesuai dengan kebutuhannya," ungkap Anis.

Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini mengatakan bahwa dari pertemuannya dengan beberapa pemerintah daerah, mereka mengeluhkan lambatnya juknis yang disampaikan oleh pemerintah pusat sehingga penggunaan dana menjadi terhambat.

Baca Juga: Profil dan Biodata Sarah Salleh, Menantu Sultan Hassanal Bolkiah: Calon Ratu Kerajaan Brunei Darussalam

"Dalam hal ini, pemerintah pusat juga harus mengevaluasi diri. Kendala-kendala di lapangan harus dicari sehingga tidak terjadi keterlambatan yang berulang," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dalam panitia kerja Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (RUU HKPD), pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat agar membuat jadwal transfer dari pusat ke daerah yang disesuaikan dengan jadwal yang dibuat pemda saat penyusunan anggaran daerah.

Selain itu, tambah Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI ini, pemerintah pusat juga perlu membuat menu yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

Tentang petunjuk teknis (juknis) yang seringkali disosialisasikan terlambat, legislator dapil DKI Jakarta I tersebut menegaskan, semestinya hal tesebut bisa dilakukan lebih awal.

Baca Juga: 5 Fakta Menantu Sultan Hassanal Bolkiah, Sarah Salleh Habiskan Rp47 Miliar untuk Pernikahan Super Mewah

Kepada pemda, Anis mendorong agar dapat menyerap anggaran lebih sigap sehingga pembangunan di daerah tidak terlambat.***

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah