Giring Ganesha Tak Mau Indonesia Dipimpin Anies Baswedan, Christ Wamea: Bocah Stres

- 21 September 2021, 17:15 WIB
Giring Ganesha Tak Mau Indonesia Dipimpin Anies Baswedan, Christ Wamea: Bocah Stres
Giring Ganesha Tak Mau Indonesia Dipimpin Anies Baswedan, Christ Wamea: Bocah Stres /@giring


JURNAL SOREANG - Tokoh Papua Christ Wamea ikut bereaksi menanggapi pernyataan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang tak mau Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Christ Wamea pun melontarkan kritikan pedasnya untuk Giring Ganesha yang dikenal publik sebagai mantan penyanyi menyusul atas ungkapan kontroversialnya itu.

“Bocah stres,” kata Tokoh Papua Christ Wamea, Selasa 21 September 2021 melalui akun Twitter-nya @PutraWadapi dikutip Jurnal Soreang.

Baca Juga: Bobotoh Sebut Wander Luiz, Ezra Walian, dan Castillion Mandul, Robert Alberts: Mereka Harusnya Cetak Gol

Sebagai informasi, sebelumnya Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha memberikan pesan agar publik melihat rekam jejak Anies Baswedan dalam menyongsong Pilpres 2024.

Menurut Giring Ganesha, Anies Baswedan yang saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta merupakan pembohong sehingga hal itu harus diingat rakyat Indonesia.

“Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Gubernur Anies Baswedan,” kata Giring Ganesha dikutip Jurnal Soreang dari akun Twitter DPP PSI, Selasa 21 September 2021.

Baca Juga: Ezra Walian Dipastikan Absen dalam Laga Persib VS Borneo FC, Geoffrey Castillion Dijadikan Starter

Dalam paparannya, Plt Ketua Umum PSI itu menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak bisa mengatasi krisis pandemi Covid-19 di wilayah yang dipimpinnya.

Giring Ganesha pun membeberkan sejumlah indikator alasan dirinya menyebut Anies Baswedan bukan sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis di masa Covid-19 saat ini.

“Indikator utama dalam menilai kegagalan Gubernur Anies Baswedan adalah melihat bagaimana cara Gubernur DKI Jakarta itu membelanjakan uang rakyat selama pandemi Covid-19,” kata dia.

Baca Juga: Ezra Walian Dipastikan Absen dalam Laga Persib VS Borneo FC, Geoffrey Castillion Dijadikan Starter

APBD Jakarta yang begitu besar, kata Plt Ketua Umum PSI itu, dibelanjakan oleh Gubernur DKI Jakarta untuk kepentingan ego pribadinya maju sebagai calon presiden 2024.

Menurut Giring Ganesha, Anies Baswedan mengeluarkan anggaran mencapai Rp1 triliun untuk penyelenggaraan balapan mobil formula E padahal acara tersebut tidak berguna.

“Uang muka dan jaminan bank, bagi penyelenggaraan balap formula E dibayar Gubernur pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi Covid-19,” tuturnya.

Baca Juga: Sebut Anies Baswedan Gagal Atasi Krisis Pandemi Covid-19, Giring Ganesha Beberkan Indikatornya

Mantan vokakis band Nidji itu juga mengaku miris lantaran uang rakyat Rp 1 triliun dihabiskan oleh Gubernur Anies Baswedan di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi Covid-19.

“Uang 1 triliun rupiah dia keluarkan padahal rakyat terlantar tidak bisa masuk ke rumah sakit yang penuh, rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan,” kata Giring Ganesha.

“Di tengah semua penderitaan rakyat Gubernur Anies Baswedan (sempat) mengatakan menyerah. Tidak bisa mengatasi situasi, dia mengaku tidak ada dana untuk mengatasi Covid-19,” tuturnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang Diperiksa KPK

Plt Ketua Umum PSI itu juga menyoroti pernyataan Gubernur DKI Jakarta itu yang sebelumnya meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 rakyat jakarta.

“Tetapi Anies dihadapan media selalu menampakan diri peduli dengan penderitaan rakyat, karena pandemi. Tapi apakah dia peduli?,” ucap Giring Ganesha.

Pura pura peduli, kata Giring Ganesha, adalah kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi Covid-19 dan penderitaan orang banyak.

Baca Juga: Profil dan Biodata Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang Diperiksa KPK

“Saya percaya kejujuran adalah resep penting untuk keluar dari krisis. Situasi genting akibat pandemi Covid-19 memerlukan keterbukaan dan transparansi,” ujarnya.

“Karena hanya dengan (kejujuran) itu kita bisa mengidentifikasi masalah dengan benar dan mencari jalan keluar dari krisis,” kata dia.

Giring Ganesha memandang dalam krisis seorang pemimpin adalah panglima yang mengambil tanggung jawab dan menyampaikannya kepada publik secara transparan baik situasi atau pilihan pilihan yang dia ambil dalam meresponsnya.

“Dalam krisis seorang pemimpin sejati harus berupaya sekeras mungkin menyelamatkan kepentingan yang lebih besar,” kata Giring Ganesha menegaskan.***

Editor: Handri

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x