Tanggapi Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Hidayat Nur Wahid: Apa Pemerintah Melarang?

- 14 September 2021, 18:02 WIB
Wakil Ketua MPR Rai, Hidayat Nur Wahid, tanggapi video viral yang menampilkan sejumlah santri menutup telinga saat mendengarkan musik.
Wakil Ketua MPR Rai, Hidayat Nur Wahid, tanggapi video viral yang menampilkan sejumlah santri menutup telinga saat mendengarkan musik. /Instagram/

JURNAL SOREANG - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid buka suara menanggapi video viral yang menampilkan santri tutup telinga saat dengar musik.

Hidayat Nur Wahid berharap sejumlah pihak yang memberikan sentimen negatif terkait video santri tutup telinga saat dengar musik agar kembali menimba ilmu agama.

“Mestinya fokus pd vaksinasinya. Santri-santri tahfidh ini sudah mau ikuti program vaksinasi dari Pemerintah,” kata Hidayat Nur Wahid, Selasa 14 September 2021 melalui akun Twitter-nya @hnurwahid.

Baca Juga: Viral Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Gus Nadir: Gak Harus Buru-buru Dianggap Kayak Taliban

“Apa pemerintah melarang tutup kuping?,” ucap Wakil Ketua MPR itu menegaskan.

“Dalam fiqih Sunni ada yang larang dengar musik, ada yang bolehkan. Ngaji lagi yuk, dengar penjelasan Wasekjend MUI,” kata Hidayat Nur Wahid.

Sebagai informasi, sebuah video yang viral di media sosial yang sempat di unggah akun @David_Wijaya03 menampilkan para santri sedang berada di sebuah aula sambil menutup telinga.

Baca Juga: 198 Peserta Terdaftar Ikuti SKD Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian PANRB, Ini Syarat Baru Peserta

Diduga para santri yang hendak mengikuti program vaksinasi Covid-19 itu menutup telinga karena tidak ingin mendengar musik yang sedang diputar di aula tersebut.

Bila mengamati video berdurasi 22 detik itu perekam video mengatakan bahwa para santri sedang mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

"Masyaallah santri kami sedang antre untuk vaksin. Qodarullah waamaa syafa’ala, di tempat vaksin ini ada musik, maka lihat santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka kuping mereka tidak mendengar suara musik ini," kata perekam video.

Baca Juga: Pelat Nomor Kendaraan akan Diganti Warna Dasarnya, Catat Biaya Resmi Penggantian Warnanya

Sebelumnya, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir sempat menanggapi juga video viral yang menampilkan santri tutup telinga saat mendengar musik.

Lebih jauh, Gus Nadir mengajak semua pihak dalam menilai video santri tutup telinga yang saat ini viral di jagat maya itu tak harus tergesa-gesa hingga memberikan label Taliban.

“Gak harus buru-buru dianggap kayak Taliban. Hukumnya mendengarkan musik itu ada ulama yang bilang haram, dan ada yg bolehin,” kata Gus Nadir, Selasa 14 September 2021 melalui akun Twitter-nya @na_dirs.

Baca Juga: Waduh, Telah Ditemukan Efek Samping Baru Vaksin AstraZeneca yang Bisa Sebabkan Gangguan Kerusakan Saraf

“Kita hormati saja. Bagi yang bilang boleh, alasannya ada di gambar: Syekh Yusuf Qaradhawi, Kitab Nailul Awthar dan Al-Fiqhul Islami Syekh Wahbah,” tuturnya sambil menambahkan unggahan pendapat ulama.

Gus Nadir menambahkan, ulama yang bilang (musik) haram juga punya dasar rujukan.

“Pada titik ini ya kita saling hormat saja terhadap pilihan yang berbeda,” kata Tokoh NU itu.

Baca Juga: Kembali Bertambah, Jumlah Korban Tewas Kebakaran Lapas Tangerang, Kini Menjadi 48 Orang

“Bagi yang bilang haram, mendengarkannya dianggap berdosa dan bisa membuat hafalan Quran menjadi lupa. Bagi yang bilang boleh, mendengarkan musik dapat melalaikan untuk murajaah,” ujar Gus Nadir menjelaskan.

Karena, lanjut Gus Nadir, hafalan memang mesti dijaga dan diulang-ulang terus.

“Jadi belum tentu semua santri yang gak mau dengar musik karena sedang menghafal Quran itu akibat menganggap musik haram,” katanya.

“Sikap para santri di video yang menutup telinganya itu bagus. Mereka tidak ngamuk atau memaksa musik dimatikan,” tuturnya melanjutkan.***

 

Editor: Sam

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x