Hari Tanpa Bayangan, Bukan Hanya Tarakan, Nunukan dan Melonguane Alami Hal serupa. Simak Penjelasannya

- 14 September 2021, 14:05 WIB
Ilustrasi Hari Tanpa Bayangan
Ilustrasi Hari Tanpa Bayangan /Pexels

JURNAL SOREANG- Hari tanpa bayangan merupakan fenomena saat matahari berada di posisi paling tinggi, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari.

Minggu 12 September 2021 lalu, dua wilayah di Indonesia Nunukan dan Melongguane pada hari itu, mengalamii hari tanpa bayangan.

Kedua wilayah tersebut, berada di pulau yang berbeda, Nunukan di Kalimantan dan Melonguane di Sulawesi.

Dari data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), diketahui hari tanpa bayangan di wilayah Nunukan terjadi pada pada pukul 12.07.06 WITA.

Baca Juga: Penomena Alam! Hari Ini, Wilayah DKI Jakarta Akan Mengalami Hari Tanpa Bayangan, Berikut Ulasannya

Sedangkan di Melonguane, terjadi lebih awal yakni pukul 11.29.35 WITA.

Hari tanpa bayangan atau yang juga dikenal dengan sebutan hari kulminasi, bisa terjadi setiap tahunnya.

Di Indonesia, hari tanpa bayangan bisa terjadi 2 kali dalam setahun di beberapa daerah. Namun, adapula yang hanya merasakan sekali setahun.

Letak geografis merupakan hal penentu dari masing-masing daerah. Nunukan terletak di antara 115°33' - 118°3' BT dan 3°15'00" - 4°24'55" LU. Sedangkan Melonguane berada di 04° 40’ – 05° 40’ LU dan 126° 20’ – 127° 00’ BT.

Baca Juga: Hari Tanpa Bayangan sampai Pertengahan Oktober ini, Cek Wilayahmu Ya

Oleh sebab itu, kedua wilayah termasuk dalam kategori yang terjadi sekali dalam setahun. Sehingga besok menjadi hari pertama kedua kota ini alami fenomena hari tanpa bayangan.

Hari tanpa bayangan merupakan fenomena alam ketika matahari berada di langit dengan posisi paling tinggi.

Kulminasi atau sering disebut dengan fenomena hari tanpa bayangan, yang berarti posisi saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat.

Baca Juga: Lapan: Gerhana Matahari Cincin akan Terjadi Bertepatan Fase Bulan Baru pada 10 Juni 2021

Dan sekaranglah waktunya saat matahari berada tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Sehingga, mengakibatkan bayangan benda tegak seakan-akan menghilang. Padahal nyatanya bertumpuk dengan benda tegak tersebut.

Lantas, bagaimana cara mengamati fenomena hari tanpa bayangan?

Baca Juga: Ramalan Kesehatan Zodiak 11 Mei 2021, Cancer Awas Radang Amandel dan Leo Kekurangan Sinar Matahari

Fenomena ini bisa diamati dengan memanfaatkan benda yang bisa berdiri tegak dan tidak berongga. Nantinya benda tersebut diletakkan pada sebuah permukaan datar dalam keadaan berdiri.

Lalu, ketika waktu yang telah ditentukan tiba, amati pergerakan bayangan dari benda tersebut.

Tidak perlu repot mencari jenis bendanya, manfaatkanlah apa yang ada. Misalnya, pulpen, spidol, botol, ataupun tongkat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: BMKG LAPAN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah