Adenovirus adalah virus yang menyebabkan batuk, pilek, atau gejala seperti flu.
Baca Juga: Warga Penyandang Disabilitas SLBN Cileunyi Antusias Diberi Vaksin Sinopharm
Pada postingan di akun Instagram miliknya, Dokter Adam Prabata menjelaskan secara singkat alur pembuatan vaksin Johnson & Johnson.
Vaksin Johnson & Johnson terbuat dari integrasi DNA SARS-CoV-2 menjadi vektor Adenovirus.
DNA yang dipakai berasal dari RNA spike protein yang berguna sebagai pengikat virus pada sel inangnya.
Untuk itu, penyuntikan vaksin bisa terjadi jika DNA Adenovirus tersebut telah termodifikasi.
Baca Juga: Berikut Daftar Lengkap Jenis Vaksin yang Digunakan Indonesia, Ini Efikasinya
Pemberian vaksin Johnson & Johnson dilakukan dalam dosis tunggal atau yang berarti 1 kali suntik.
Vaksin Johnson & Johnson diberikan dengan metode Intramuscular atau penyuntikan pada otot, dengan dosis 0,5 ml.
Selain gambaran singat dan umum, Dokter Adam juga membagikan informasi mengenai efikasi (tingkat kemanjuran), efektivitas, dan keamanan vaksin Johnson & Johnson.