Dugaan Kasus Pelecehan di KPI, Pengurus GP Ansor Desak Pegawai yang Terlibat Dipecat

- 2 September 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Kasus Pelecehan Seksual di KPI. Pengurus GP Ansor desak pegawai yang terlibat dalam dugaan kasus pelecehan di KPI dipecat
Ilustrasi Kasus Pelecehan Seksual di KPI. Pengurus GP Ansor desak pegawai yang terlibat dalam dugaan kasus pelecehan di KPI dipecat /Karawangpost/pexels: RODNAE Productio

JURNAL SOREANG - Pengurus GP Ansor Sumantri Suwarno mendesak pegawai yang terlibat dalam dugaan kasus pelecehan di KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Pusat dipecat.

Sebagai informasi, sebelumnya publik dikejutkan dengan pesan berantai yang tersebar di media sosial mengenai dugaan kasus pelecehan pegawai KPI Pusat oleh rekan kerjanya.

Mengutip pesan berantai itu, korban pegawai KPI yang diketahui seorang pria berinisial MS sempat meminta bantuan Presiden Jokowi atas perundungan dan kasus pelecehan yang dialaminya

Baca Juga: Geram Atas Dugaan Pelecehan Seksual di KPI, Ernest Prakasa: Mari Kita Kawal Teman-teman

Berdasarkan penuturan korban yang juga bekerja di KPI Pusat itu, tindakan perundungan yang diterimanya dari sesama pegawai di KPI telah terjadi sejak tahun 2012 silam.

"Tahun 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencoret buah zakar saya memakai spidol," tutur MS.

“Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya?,” ucapnya.

Baca Juga: KPI Pusat Tanggapi Dugaan Pelecehan Seksual dan Perundungan di Lingkungan Kerjanya

Dalam pengakuannya, MS juga oknum yang melecehkannya itu bahkan mendokumentasikan kelaminnya sehingga membuat dirinya tak berdaya untuk melawan setelah tragedi itu.

“Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online,” kata MS di bagian awal pernyataannya.

“Ini semua pegawai yang terlibat harus dipecat,” kata Sumantri Suwarno melalui cuitan di akun Twitter-nya @mantriss, Kamis, 2 September 2021, dikutip Jurnal Soreang.

Baca Juga: KPI Pusat Sikapi Kasus Pelecehan di kantornya, Netizen Malah Semakin Meragukan Citranya

“Brengsek luar biasa kalau cerita ini benar adanya,” ucap Pengurus GP Ansor itu menambahkan.

“Banyak bos tidak mengetahui/tidak peduli apa yang terjadi dengan lingkungan kantor baik jam kerja atau di luar jam kerja,” kata Sumantri Suwarno dalam cuitannya yang lain.

“Belum lama ada kejadian, seorang staff di lingkungan universitas terjerat pinjol dan hampir bunuh diri. Yang menyelesaikan justru jejaring non kantor,” ujarnya melanjutkan.

Lebih jauh, Sumantri Suwarno pun mempertanyakan soal peran pimpinan dari lembaga tersebut mengingat dugaan perundangan (di KPI ini) telah terjadi cukup lama.

Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual di KPI Tersebar, Niluh Djelantik Ikut Bersuara

“Kalau terjadi perundungan sekian lama, dan apalagi melibatkan banyak orang maka jelas pimpinan di lembaga tersebut tidak turun ke bawah, dan atau budaya organisasinya buruk,” katanya menegaskan.

“Dua-duanya perlu dievaluasi secara serius,” ucapnya.

“Membaca kronologi pelecehan seksual di KPI. Saya sih berharap semua pelaku diseret ke ranah hukum pidana, dan pemimpin yang bertanggung jawab langsung harus dipecat,” kata Pengurus GP Ansor itu.

“Pelecehan/bullying itu sehari saja menekan apalagi dilakukan bertahun-tahun oleh banyak orang,” ujar Sumantri Suwarno menandaskan.***

Editor: Handri

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah