Geram Atas Dugaan Pelecehan Seksual di KPI, Ernest Prakasa: Mari Kita Kawal Teman-teman

- 2 September 2021, 16:38 WIB
Komika Ernest Prakasa ikut geram menyikapi dugaan pelecehan seksual di KPI Pusat.
Komika Ernest Prakasa ikut geram menyikapi dugaan pelecehan seksual di KPI Pusat. /@ernestprakasa

JURNAL SOREANG - Komika Ernest Prakasa ikut geram menyikapi adanya dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Sambil mengomentari unggahan kronologis dugaan pelecehan seksual di KPI yang dibagikan di lini masa Twitter, Ernest Prakasa mengajak semua pihak mengawal kasus itu.

“Mari kita kawal, teman-teman,” kata Ernest Prakasa melalui cuitan di akun Twitter-nya @ernestprakasa, Kamis, 2 September 2021, dikutip Jurnal Soreang.

Baca Juga: KPI Pusat Tanggapi Dugaan Pelecehan Seksual dan Perundungan di Lingkungan Kerjanya

Sebagai informasi, sebelumnya publik dikejutkan dengan pesan berantai yang tersebar di media sosial mengenai dugaan pelecehan seksual pegawai KPI oleh rekan kerjanya.

Mengutip pesan berantai itu, korban yang diketahui seorang pria berinisial MS bahkan sempat meminta bantuan Presiden Jokowi atas perundungan dan pelecehan yang dialaminya.

Berdasarkan penuturan korban yang juga bekerja di KPI Pusat itu, tindakan perundungan yang diterimanya dari sesama pegawai di KPI telah terjadi sejak tahun 2012 silam.

Baca Juga: KPI Pusat Sikapi Kasus Pelecehan di kantornya, Netizen Malah Semakin Meragukan Citranya

"Sepanjang 2012-2014, selama 2 tahun saya di-bully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan senior. Mereka bersama-sama mengintimidasi yang membuat saya tak berdaya,” kata MS dalam pengakuannya.

“Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," kata MS menambahkan.

"Tahun 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencoret buah zakar saya memakai spidol," tutur MS.

Baca Juga: Kasus Pelecehan Seksual di KPI Tersebar, Niluh Djelantik Ikut Bersuara

“Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya?,” ucapnya.

Dalam pengakuannya, MS juga oknum yang melecehkannya itu bahkan mendokumentasikan kelaminnya sehingga membuat dirinya tak berdaya untuk melawan setelah tragedi itu.

“Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online,” kata MS di bagian awal pernyataannya.

Baca Juga: Pelecehan Seksual di KPI Terjadi Sejak Tahun 2011, Korban berinisial MS Sebut 7 Nama Pelaku dan Perbuatannya

Sementara itu, menyikapi dugaan kasus pelecehan tersebut KPI Pusat pun menyampaikan beberapa hal melalui siaran pers di website resminya.

1. Turut prihatin dan tidak menoleransi segala bentuk pelecehan seksual, perundungan atau bullying terhadap siapapun dan dalam bentuk apapun.

2. Melakukan langkah-langkah investigasi internal, dengan meminta penjelasan kepada kedua belah pihak.

3. Mendukung aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Memberikan perlindungan, pendampingan hukum dan pemulihan secara psikologi terhadap korban.

5. Menindak tegas pelaku apabila terbukti melakukan tindak kekerasan seksual dan perundungan (bullying) terhadap korban, sesuai hukum yang berlaku.***

Editor: Handri

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah