Simak! Apa Hubungannya Antara Rokok, Sperma, dan Stunting? BKKBN Beri Jawabannya

- 7 Agustus 2021, 21:08 WIB
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo. /Jurnal Soreang /bkkbn.go.id

Sementara itu, Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) mengatakan, sebanyak 23,21% penduduk Indonesia merokok pada tahun 2020 dan 96 juta jiwa menjadi perokok pasif, termasuk ibu hamil dan anak-anak.

"Indonesia negara ketiga tertinggi di dunia jumlah perokok di atas usia 10 tahun setelah China dan India, bahkan pernah ada anak 2 tahun merokok di Indonesia mencengangkan dunia," tutur Prof. Nila.

Hal ini tentu saja membuat Prof. Nila merasa prihatin, ditambah banyaknya keluarga Indonesia yang lebih mementingkan untuk membeli rokok dibanding menyajikan makanan bernutrisi untuk anaknya.

Baca Juga: Rentan Penyakit! BKKBN Dorong Lansia Mandiri, Produktif dan Aktifnya Dukungan Keluarga

"Permasalahan utama kita adalah anak-anak merokok. Jangan kita racuni anak-anak kita, ini berkaitan sekali dengan stunting dan pendidikan. Banyak keluarga tidak peduli makanan bergizi untuk anaknya karena untuk membeli rokok," ucapnya.

Oleh karena itu, Prof. Nila berharap harga rokok ditingkatkan agar tidak terjangkau oleh anak-anak, guru di sekolah tidak memberi contoh merokok di sekolah, dan tidak adanya iklan rokok di sekolah dan di jalan-jalan.***

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: bkkbn.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah