JURNAL SOREANG - Kasus penyebaran virus corona di tanah air mulai melonjak ketika memasuki Juli 2021 seiring dengan masuknya varian Delta COVID-19 yang diklaim tujuh kali lebih menular dari varian lainnya.
Meningkatnya jumlah kasus harian diikuti oleh kebutuhan penambahan tenaga kesehatan (nakes), terutama untuk merawat para pasien COVID-19 gejala sedang dan berat yang dirawat di fasilitas-fasilitas kesehatan.
Berdasarkan laporan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, selaku Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali yang dilaksanakan 3-20 Juli 2021 lalu, jumlah nakes yang ada sekarang masih jauh dari jumlah nakes yang dibutuhkan.
Baca Juga: Tuai Sindiran, Satgas COVID-19 Ungkap Alasan Perubahan Istilah PPKM
Sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id yang diunggah pada Jumat 23 Juli 2021, saat ini para nakes sangat diperlukan untuk ditempatkan pada sejumlah lokasi yang dijadikan fasilitas kesehatan darurat, misalnya Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, dan RSDC Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
Selain itu, kendati kebutuhan ideal dokter spesialis dan dokter umum untuk menangani pasien COVID-19 masing-masing berjumlah 2.954 dokter spesialis dan 3.651 dokter umum, namun baru 684 dokter spesialis dan 683 dokter umum di wilayah Pulau Jawa dan Bali telah dilibatkan.
Artinya, masih diperlukan sebanyak 2.270 dokter spesialis dan 2.968 dokter umum lagi untuk penanganan pasien COVID-19.
Sedangkan untuk merawat pasien Covid-19 di seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Jawa dan Bali, sebanyak 4.368 perawat sudah diterjunkan.