JURNAL SOREANG – Tren berita hoaks terkait dana haji marak menjelang musim Haji. Apalagi di musim Haji 2021 yang kini sudah dibatalkan keberangkatannya, berita-berita hoaks tersebut bertebaran dan banyak terdapat di media sosial.
Isu dana haji tersebut sengaja dimanfaatkan oleh beberapa pihak, sarat bernuansa politik untuk berbagai kepentingan dan memecah persatuan umat Islam di Indonesia.
Sekretaris Umum HRS Center, Haikal Hassan ikut berkomentar terkait pemberitaan hoaks dana Haji 2021 yang berseliweran di banyak sosial media.
Baca Juga: Dana Haji Meningkat di Tahun 2020, Segini Jumlahnya Menurut Kepala BPKH
“Hal ini yang beredar di sosial media, kita tidak berangkat karena banyak hutang. Itu nggak bener, semua ini karena adanya pandemi mendunia,” kata Haikal Hassan, seperti dikutip Jurnal Soreang dari kanal Youtube BPKH RI, Senin 7 Juni 2021.
“Kita tau, Saudi Arabia hubungannya dengan kita bukan sangat baik, tapi amat sangat super baik,” sambungnya.
Jika melihat data dana Haji di BPKH pada tiap tahunnya, pada 2020 lalu saldo dana haji naik meningkat 16 persen menjadi Rp144,78 triliun. Tahun berikutnya (2021), dana haji kembali naik (per April Rp150 triliun).
Baca Juga: Uang Umat Islam Jawa Barat untuk Ibadah Umrah Capai Rp 1,2 Triliun, Dana Haji Malah Rp 4 Triliun
Saldo dana haji yang terkumpul tersebut, ketika masa menunggu antrean dikembangkan dalam investasi syariah. Ada surat berharga Syariah negara, Sukuk Dana Haji Indonesia, reksadana pasar uang syariah, surat berharga syariah, sukuk korporasi hingga reksadana terproteksi syariah.