Terkait hal tersebut, masyarakat Bireuen dan organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT), menggalang dana untuk membantu tenaga kesehatan di Gaza merawat korban-korban luka.
Gerakan penggalangan dana tersebut juga diprakarsai oleh para aktivis gerakan solidaritas untuk Palestina, yang dibentuk oleh berbagai kelompok berbasis masyarakat, serta organisasi remaja dan mahasiswa di kabupaten Bireuen.
Di antaranya adalah anggota Masyarakat Relawan indonesia (MRI), asosiasi kepala desa, Institut Agama islam (IAI) Al-Muslim, dan komite nasional pemuda indonesia (KNPI).***