Apresiasi Pemkab Bandung, Menkes Ungkap Fenomena KIPI yang terjadi Usai Vaksinasi, Begini Penjelasannya

Sam
- 18 Mei 2021, 17:23 WIB
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pemaparannya dslam acara Gebyar Vaksinasi Civid-19 bagi Lansia di RS Otto Iskandardinata, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 18 Mei 2021.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pemaparannya dslam acara Gebyar Vaksinasi Civid-19 bagi Lansia di RS Otto Iskandardinata, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 18 Mei 2021. /Sam / Jurnal Soreang/

JURNAL SOREANG - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya Pemerintah Kabupaten Bandung dalam berinovasi terkait percepatan vaksinasi Covid-19 untuk lansia sebagai upaya pencegahan paparan Virus-19.

"Dibandingkan provinsi-provinsi besar lainnya, Jawa Barat warganya paling banyak dan daerahnya juga bukan daerah yang gampang, karena saya juga tahu, saya orang Jawa Barat," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri acara peluncuran program Gebyar Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di RS. Otto Iskandardinata, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 18 Mei 2021.

Atas hal itu, Budi pun mengaku bahwa posisinya sebagai wakil dari Pemerintah Pusat harus mampu memberikan motivasi dan dukungan penuh terhadap berbagai upaya inovasi yang dilakukan pemerintah daerah dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19 khususnya untuk para lansia.

Baca Juga: Pemkab Bandung Fasilitasi Antar Jemput Gratis bagi Lansia untuk Vaksinasi Covid-19, ini Alasannya

 

"Dengan adanya antar jemput kayak gini, ini kan merupakan ide yang bagus, sehingga bisa mempercepat program vaksinasi Covid-19," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Menteri Kesehatan pun menyikapi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi pada sebagian orang yang terjadi akhir-akhir ini.

"Jadi begini, KIPI-KIPI ini di Sinovac terjadi, di Astrazeneca juga terjadi, kemudian Sinovac ada yang meninggal gak ketika beres divaksin? Ada, malah lebih banyak, cuma udah diconfirm itu bukan gegara vaksin," kata Budi menegaskan. 

Baca Juga: Pemprov Jabar Akui Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Lambat, Dipengaruhi Beberapa Faktor, Ini Penjelasannya

Menurut Budi, hal itu terjadi karena beberapa faktor pemicu diantaranya penyakit dalam bawaan sebelumnya,seperti jantung, kanker, yang kebetulan divaksin.

Bahkan, berdasarkan berdasarkan kejadian yang terjadi akhir-akhir ini, pihaknya tengah meneliti penyebab kematian tersebut.

"Astrazeneca kemarin juga ada 3 orang, tapi sekarang sedang diteliti, ada komite KIPI nya, apakah itu meninggalnya karena vaksin atau bukan," ungkap Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Targetkan Jutaan Orang dengan Layanan Antar Jemput Vaksinasi, Menkes dan Wagub Apresiasi Bupati

Kendati demikian, Budi menegaskan bahwa pemerintah sudah meluncurkan vaksin Astrazeneca kepada setiap daerah sebanyak 1,2 juta.

"Untuk temen-temen ketahui, Astrazeneca sudah dikasih 1,2 juta, yang paling banyak di Jawa Timur sekitar 600 ribu, dan Bali sekitar 500 ribu dan Jakarta sekitar 150 ribu, dan itu gak ada yang meninggal," tegasnya.

Dari jumlah tersebut, kata Budi, yang KIPI nya berat ada 26 orang.

Baca Juga: Waspada! Mutasi Virus Covid-19 India Sudah Masuk Indonesia, Menkes Pastikan Tindakan Genome Sinfansing

" Yang KIPI nya berat, artinya yang dirawat itu ada 26, dan hasilnya sedang diperiksa," kata Budi.

Di sisi lain, terkait target vaksinasi Covid-19 untuk lansia, Menkes pun mengungkapkan bahwa yang dibutuhkan pemerintah saat ini sebanyak 21,6 juta lansia yang harus divaksin.

" Sekarang baru 2,8 juta lansia yang divaksin, jadi masih agak jauh, lansia agak susah, bandingkan dengan tenaga publik, target 17,6 juta, yang sudah divaksin 15 juta," ungkapnya.Termasu

Baca Juga: Ada 10 Orang Indonesia Terpapar Mutasi Covid-19 India, Menkes Sebut Warga Jawa Barat Termasuk

Tak lupa, Menkes pun mengajak kepada seluruh para lansia untuk mengikuti vaksinasi.

"Bapak Ibu Jangan takut, kalau lihat temen-temennya sudah divaksin, yuk cepet divaksin, bagus buat melindungi diri kita, bisa ketemu sama anak cucu tanpa takut kita tertular, jadi bisa berkumpul," pungkas Budi.***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x