Network
JURNAL SOREANG - Akibat pandemi Covid-19 yang angkanya masih terus melonjak, Pemerintah Pusat maupun daerah akhirnya memutuskan untuk melarang mudik di tahun 2021 ini.
Terlebih, momentum Idul Fitri 1424 H dimana banyak orang kota pulang ke kampung halaman dinilai akan memperparah keadaan.
Menanggapi hal tersebut, sekelompok pemuda di Kabupaten Ciamis menggelar aksi "Menolak Mudik Tanpa Piknik".
Baca Juga: Teks Ceramah Ramadhan 2021: Kisah Sahabat yang Takut Kehilangan Rasulullah
Dengan mengatasnamakan aliansi tanpa nama, mereka menggelar aksinya di Alun-alun Kabupaten Ciamis pada Rabu, 28 April 2021.
Aksi ini menjadi perhatian masyarakat, pasalnya ada dua orang pemuda yang memerankan sosok pocong dan kuntilanak lengkap dengan segala riasannya, juga seekor anjing yang setia memakai masker.
Aliansi yang terdiri dari beberapa komunitas seperti Ciamis Go, Pasar Gratis CSG (Cisaga}, Sweetcity Movement dan lain-lain itu menyoroti sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap membingungkan.
Salah satu kebijakan yang membingungkan adalah dilarangnya mudik Lebaran, tapi di sisi lain lokasi wisata tetap diperbolehkan buka dan menerima pengunjung.
Baca Juga: Mantul, UIN Sunan Gunung Djati Bandung Rangking 1 di PTKIN Versi Webometrics 2021
Korlap aksi Raditya Muhammad mengungkapkan, untuk memastikan agar kebijakan pelarangan arus mudik bisa berjalan efektif, selain operasi penyekatan, yang dibutuhkan ialah pendekatan yang berbasis sosio-budaya.
