Network
JURNAL SOREANG- Asosiasi Angklung Indonesia (AAI) mengubah namanya menjadi Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia (PPAI). Sam Udjo didapuk sebagai ketua umum, sedangkan Sekjen dijabat Dr. H. Gunawan Undang.
Musyawarah Nasional (Munas) ke-1 pada Sabtu, 20 Maret 2021, di Taman Budaya Jawa Barat, Kota Bandung, dibuka oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) Judi Wahjudin, SS, M.Hum.
Acara dihadiri Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Erick Henriana, Anggota DPRD Prov. Jabar Dr. Bucky Wikagoe, dan sejumlah tokoh angklung di Jawa Barat dan perwakilan penggiat angklung di provinsi lain serta perwakilan penggiat angklung di dari Amerika Serikat, Australi, Jepang, Perancis, Vietnam, dan Malaysia secara daring.
Baca Juga: Angklung Harus Diselamatkan, dari Bahan Bambu sampai Nasib Saung Angklung Udjo
Dalam sambutannya, Judi Wahjudon mengatakan, institusi yang bertugas melaksanakan pembinaan kelembagaan menyambut dengan baik lahirnya organisasi keangklungan yang mengakomodasikan semua kepentingan penggiat angklung yang selama ini ditunggu-tunggu pemerintah pusat.
"Setelah Munas I ini, organisasi angklung diharapkan memiliki legalitas yang diakui pemerintah. Kita dapat sama-sama meningkatkan peran masing-masing, termasuk meningkatkan peran pemerintah pusat untuk kemajuan angklung ke depan," ujar Judi.
Beberapa hasil keputusan Munas tersebut adalah menetapkan dan mengesahkan nama organisasi, anggaran dasar, dan memilih formatur serta menetapkan Dewan Pengurus.
Baca Juga: Saung Angklung Udjo Terancam Bangkrut dan Tutup, Ini Reaksi Melly Goeslaw dan Armand Maulana
“Tentang nama organisasi, dalam deklarasi 20 November 2016 bertempat di Gedung Sate, diberi nama AAI," ujar Pimpinan Sidang Munas, Gunawan Undang.
