Network
JURNAL SOREANG- Hari ini, Senin 8 Maret 2021, adalah Hari Perempuan Internasional. Meskipun berupa langkah kecil, tapi bisa menjadi penentu bahwa perempuan sudah bergerak.dan akan terus melangkah.
Di Hari Perempuan Internasional ini ada tiga figur perempuan lintas profesi di Indonesia berbagi pesan inspiratif kepada masyarakat.
Salah satunya adalah pegiat olahraga ekstrem Veronica Moeliono yang mendorong para perempuan Indonesia berani menghadapi tantangan dan rasa takut mereka dalam menggapai cita-cita.
"Perbuatan besar tetap diawali langkah pertama. Meskipun berupa langkah kecil, tapi itu menjadi penentu bahwa kita sudah bergerak," ucap Veronica dilansir dari ANTARA, Minggu 7 Maret 2021.
Perempuan yang aktif menggeluti arung jeram dan mendaki gunung itu pernah merasakan sendiri tantangan ketika mulai menggeluti olahraga ekstrem yang identik dengan kaum pria tersebut. Kekhawatiran, keraguan, hingga ketakutan kerap mendominasi.
Namun berbekal keyakinan juga mental yang sebelumnya ia asah saat mengikuti Diklatsar Wanadri, Vero pun mulai menjalani apa yang menjadi pilihannya itu.
Baca Juga: Waspada, Ternyata Anak Perempuan Lebih Rentan Terkena Depresi Saat Pandemi
"Tentu sebelumnya sudah menentukan tujuan yang ingin dicapai. Sebab dengan menetapkan tujuan, saat menjalani prosesnya akan lebih mantap," ucapnya.
Terbukti, prinsip yang dipegang Vero itu berhasil mengantarkannya menaklukkan sejumlah puncak gunung tertinggi, juga partisipasi kejuaraan arung jeram hingga di skala internasional.
Acara yang digagas Teras Mitra itu juga menghadirkan wartawan Kompas era 1984-2015 Maria Hartiningsih, 'founder' heySTART Vania Santoso, dan kontributor medis @pandemictalks Dr.Adaninggar,Sp.PD sebagai pembicara.
Baca Juga: Apa Arti SWDKLLJ di STNK? Ini Hak-Hak yang Diperoleh dengan Bayar SWDKLJJ Saat Bayar Pajak Kendaraan
Prinsip berani melangkah juga diyakini Vania Santoso yang mulai merintis heyStart saat dirinya masih remaja.
"Saat itu memang banyak yang memandang sebelah mata, karena aku masih muda. Tapi anggapan itu aku anggap sebagai tantangan untuk tetap melanjutkan apa yang sudah kumulai," katanya.
Keyakinan Vania untuk terus mengampanyekan misi kepedulian akan lingkungan ini yang lantas mengantarkannya hingga ke UN Youth Climate Summit.
Baca Juga: Anak Muda dan Perempuan Masih Enggan Terjun ke Politik, Malah Sering Pilih Golput
"Pesanku untuk perempuan-perempuan lainnya ialah agar tidak takut mencoba karena saat mencoba peluang keberhasilan itu 50:50. Beda cerita kalau sama sekali tidak melakukan pergerakan karena memilih menutup diri. Itu kegagalan yang sudah pasti," katanya.
Keberanian mengalahkan ketakutan juga yang menjadi modal Maria Hartiningsih saat menjejakkan kakinya di belantara dunia jurnalistik.
"Saya sempat takut saat akan memulai kerja di bidang ini karena akan bertemu aneka ragam personal di ruang publik, padahal latar belakang saya analis kimia yang kerjanya di dalam laboratorium," katanya.
Masih minimnya perempuan jurnalis kala itu juga tak menyurutkan nyali Maria untuk tampil memperlihatkan kinerja jurnalis yang berintegritas.
"Bahkan beberapa tugas jurnalistik yang tidak bisa ditembus rekan jurnalis pria, ternyata bisa saya selesaikan karena perempuan bisa lebih ulet saat terjun di bidang ini," katanya.***
