Penelitian lain yang dilakukan oleh RTI International dalam laporannya yang berjudul Improving Learning Outcomes through Mother Tongue-Based Education, mengungkap bahwa di 22 negara berkembang terdapat 160 bahasa yang dipakai sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran.
Diterangkan dalam laporan tersebut bahwa penggunaan bahasa ibu di sekolah memberikan sekurang-kurangnya enam manfaat
Pertama, akses pendidikan yang lebih luas karena tingkat ke luar dari sekolah (drop out) lebih kecil dan bisa ditekan. Kedua, meningkatkan kemampuan membaca dan hasil belajar yang lebih baik. Ketiga, memfasilitasi atau mempercepat pencapaian keberhasilan belajar bahasa asing.
Keempat, meningkatkan efisiensi biaya pendidikan karena kecilnya jumlah siswa yang harus mengulang pelajaran akibat tidak naik kelas.
Kelima, meningkatkan rasa percaya diri, konsep diri, dan identitas diri siswa.
Keenam, meningkatnya dukungan dan partisipasi dari masyarakat dan terjadinya penguatan pelestarian budaya.
Sementara itu, Direktur Program Inovasi, Mark Heyward mengatakan, penggunaan bahasa ibu sebagai bahasa transisi pembelajaran memberikan kemudahan bagi anak-anak.
Hasil program rintisan inovasi bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan juga organisasi serta beberapa yayasan menunjukan jika penggunaan bahasa Ibu terbukti dapat meningkatkan hasil belajar.
“Studi yang dilakukan oleh Program Inovasi pada 2019 di empat provinsi di Indonesia termasuk provinsi NTT secara konsisten menunjukan hasil belajar siswa kelas awal yang berbahasa ibu lebih mudah daripada menggunakan bahasa Indonesia dalam sehari-hari,” katanya. ***