JURNAL SOREANG - Untuk menarik nasabah dari generasi melenial, yang jumlahnya mencapai 25,78 persen dari 270 juta penduduk Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan empat pesan kepada manajemen PT Bank Syariah Indonesia Tbk untuk merancang produk keuangan yang kompetitif.
Hal tersebut dikatakan Presiden Jokowi saat meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk di Istana Negara, Jakarta, Senin 1 Februari 2021.
Menurutnya, perbankan syariah harus mampu menarik nasabah dari generasi milenial serta bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
“Jumlah generasi milenial 25,78 persen dari total 270 juta penduduk Indonesia. Ini jumlah sangat besar,” kata Presiden Jokowi dilansir ANTARA, Selasa 2 Februari 2021.
Presiden Jokowi juga meminta Bank Syariah Indonesia untuk merancang produk keuangan yang kompetitif serta memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari kalangan korporasi maupun ritel.
Baca Juga: Anggota Bhabinkamtibmas Diberikan Penghargaan, Berikut Harapan Kapolresta Bandung
Dengan begitu, kata Presiden layanan perbankan dari bank syariah ini akan mampu membuat nasabah “naik kelas” dalam pengelolaan keuangannya.
“Produk layanan keuangan syariah dari Bank Syariah Indonesia harus kompetitif dan memenuhi segmen layanan konsumen, korporasi, sampai ritel,” jelasnya.
Lebih lanjut Presiden Jokowi mengingatkan Bank Syariah Indonesia juga harus terbuka, universal, dan inklusif.
Artinya perbankan ini harus menyambut baik siapapun yang ingin menjadi nasabah, tanpa membeda-bedakan asal usul nasabah tersebut.
“Jangan berpikir bank syariah hanya untuk yang muslim, yang nonmuslim juga harus disambut baik. Semua yang mau bertransaksi dan berinvestasi secara syariah harus disambut sebaik-baiknya,” tuturnya.
Bank Syariah Indonesia juga, diminta Presiden Jokowi, untuk mengoptimalkan teknologi digital perbankan dalam setiap layanan jasa dan produknya.
Hal itu agar Bank Syariah Indonesia mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Turut hadir dalam peresmian PT Bank Syariah Indonesia itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Herry Gunardi, dan sejumlah pejabat negara lainnya.***