Merapi Erupsi Timbulkan Hujan Abu Tebal di Kabupaten Boyolali, Aktivitas Warga Berhenti

- 27 Januari 2021, 20:18 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu  27 Januari 2021
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021 /Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah/

JURNAL SOREANG- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta kembali mengeluarkan guguran awan panas pada Rabu, 27 Januari 2021.Erupsi kali ini mengakibatkan hujan abu vulkanik yang cukup tebal di beberapa desa di Kabupaten Boyolali.

Sekretaris Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Sri Hartanto mengatakan, dampak guguran awan panas dari Gunung Merapi berupa hujan abu di desa setempat yang posisinya di timur puncak gunung itu.

"Hujan abu yang mengguyur di Desa Sangup terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Hujan abu di Sangup juga bercampur pasir lembut," ujar Sri Hartanto, dikutip ANTARA, 27 Januari 2021.

Baca Juga: Muntahkan Awan Panas dan Erupsi Guguran Lava Pijar, Gunung Merapi Erupsi Efusif

Dampak awan panas akibat erupsi Gunung Merapi berupa hujan abu cukup tebal di bagian daerah atas seperti Dukuh Beling dan Sudimoro.

Hujan abu tipis dimulai sekitar pukul 06.00 WIB di Desa Sangup. Sekitar pukul 12.30 WIB turun hujan abu mulai turun cukup tebal dan mengganggu aktivitas masyarakat setempat.

Kendati demikian, Sri Hartanto mengabarkan situasi warga setempat tetap kondusif. Setiap warga kembali ke rumah masing-masing dan menghentikan kegiatan mereka hingga hujan abu mereda.

Baca Juga: Gunung Sinabung kembali Erupsi muntahkan Debu, Minggu 17 Januari 2021

Sri Hartanto juga mengatakan, guguran awan panas yang membawa debu vulkanik yang terbawa angin ke arah timur dan turun di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, dan daerah sekitarnya.

Hujan abu juga terjadi di Desa Lanjaran, Mriyan, di Kecamatan Tamansari, dan Sruni, Kecamatan Musuk.

Akan tetapi guguran awan panas Merapi kali ini tidak sampai berdampak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III lainnya di Boyolali atau sisi utara.Bahkan, di tiga desa di Kecamatan Selo kondisinya relatif aman, yakni Desa Tlogolele, Klakah, dan Jrakah.

Baca Juga: Bukan Merapi dan Sinabung, 2 Gunung Ini Paling Sering Erupsi Sejak Oktober 2020

Kepala Desa Tlogolele Sunguadi mengatakan, wilayah setempat masih aman dan terkendali dari dampak awan panas erupsi Merapi.

Namun sekitar 150 warga rentan, termasuk balita dan warga lanjut usia masih menempati pengungsian sementara yang ada di Desa Tlogolele.

Kepala Desa Klakah Sumarwoto juga menyampaikan wilayahnya masih aman dan tidak terkena dari dampak hujan abu erupsi Merapi.

Baca Juga: Yuk Cek Kesehatan! Siapa Sangka Rajin Senyum Membuat Kandungan Belerang dalam Kentut Bermanfat Untuk Tubuh.

Meski demikian, Sumarwoto mengingatkan warganya agar tetap waspada terkait dengan perkembangan aktivitas vulkanik Merapi pasca erupsi.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x