Pihak LAPAN Mendugga Dentuman Di Langit Bali berasal Dari Meteor Jatuh

- 25 Januari 2021, 20:43 WIB
Ilustrasi asteroid yang akan jatuh ke bumi.
Ilustrasi asteroid yang akan jatuh ke bumi. /Pixabay.

Baca Juga: Disebut Habiskan Rp340 Miliar untuk Cari Alien, Ini Fakta Obnas Timau Milik Lapan

Fragmentasi atau proses terpecahnya meteor besar menjadi beberapa fragmen, juga biasa terjadi ketika meteor tersebut mencapai ketinggian sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi.

Belakangan ini dilaporkan tidak ada aktivitas hujan meteor, kecuali dengan intensitas rendah.Namun, perlu diketahui pada tahun 2021 ini sudah ada sekitar 40 penampakan fireball atau meteor besar di berbagai belahan Bumi.

International Meteor Organization (IMO) menerima dan mencatat laporan adanya penampakan fireball. Beberapa kejadian disertai dengan suara dentuman yang terdengar cukup jelas.

Baca Juga: Kesal Akibat Serik Dipalak, 14 Warga Cimenyan, Bandung, Diringkus karena Mengeroyok Pemalak Sampai Tewas

Minor Planet Center (MPC) yang dikelola oleh International Astronomical Union (IAU) belum dapat mengumumkan adanya papasan dekat asteroid dengan potensi bahaya.

Pada 24 Januari 2021, terdapat setidaknya tiga asteroid berdiameter 100 meter yang melintas dengan jarak minimum beberapa kali lipat dari jarak bumi dengan bulan.

"Bila memang apa yang terjadi di Buleleng merupakan jatuhnya meteor berukuran besar, maka objek tersebut tidak berasosiasi dengan asteroid yang terdeteksi dan terkatalogkan sebelumnya," pungkas Rhorom.***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x