Terima Usulan PKB, Listyo Sigit Tegaskan Polri Siap Terima Lulusan Madrasah dan Pesantren

- 20 Januari 2021, 16:16 WIB
Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal berfoto bersama calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo usai Fit and Proper Test di Gedung DPR RI, Rabu 20 Januari 2020
Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal berfoto bersama calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo usai Fit and Proper Test di Gedung DPR RI, Rabu 20 Januari 2020 /Dok Cucun Ahmad Syamsurijal

JURNAL SOREANG - Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo berjanji pihaknya sap menfasilitsai lulusan madrasah dan pesantren yang ingin menjadi polisi.

Hal itu disampaikan oleh Listyo saat menerima masukan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dalam Uji Kepatutan dan Kelayakan, Fit and Proper Test di Ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu 20 Januari 2021.

Masukan itu sendiri disampaikan oleh Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal yang belakangan gerah dengan adanya informasi soal lulusan madrasah yang tak bisa masuk ke perguruan tinggi negeri.

Baca Juga: Evakuasi Bencana, Ringankan Beban Korban Banjir Bandang, Ini yang dilakukan Sat Brimob Polda Jabar

”Saya mewakili komponen dan komunitas dari madrasah, saya minta nanti ada, kita apresiasi apa yang Bapak sampaikan tentang penataan, transformasi organisasi bagaimana SDM Polri yang unggul di era 4,0, kita berharap bagaimana lulusan-lulusan pesantren yang kita sudah punya regulasi UU 18/19, ada rekognisi pengakuan kelulusan mereka juga punya kesempatan menjadi anggota Polri,” tutur Cucun.

Cucun menambahkan, ke depan para lulusan madrasah dan pesantren, juga akan kembali ke tengah masyarakat.

Hal yang sama juga berlaku untuk kelompok agama lainnya.

Baca Juga: Saatnya Chelsea Depak Frank Lampard, Cari Manager Berpengalaman

”Ini pernyatan dari dapil, dan saya yakin juga semua. Afirmasi ini harus ada dan bagaimana nanti dalam penerimaan SDM di Polri kedepan itu diharapkan (mengakomodasi lulusan pesantren, red), karena kalau dari sisi kuantiti, itu kan kita masih terjadi permasalahan antara jumlah anggota Polri dengan populasi kita,” kata Cucun.

Di sisi lain, Cucun juga mempertanyakan langkah Kapolri ke depan dalam menyelesaikan persoalan terorisme dan berbagai persoalan hukum lain sehingga bisa memberikan kepastian hukum kepada masyarakat.

Termasuk bagi kalangan internasional dan para calon investor yang menginginkan adanya kepastian hukum.

Baca Juga: Membahayakan, Pasang Reklame Depan Kantor Cabang Pendidikan, Ini Harapan Tenaga Kependidikan

”Polri diharapkan bisa memberikan kepastian hukum sehingga orang merasa aman dan nyaman berada di Indonesia,” ujar Cucun.

Menurut Cucun, Komisi III DPR RI siap mendukung langkah Polri melalui kebijakan anggaran sehingga ke depan program-program Polri, termasuk bagaimana Polri bisa mengimbangi antara jumlah populasi penduduk dengan jumlah personil kepolisian.

Menanggapi hal itu, Listyo Sigit memengaskan bahwa pihaknya siap memfasilitasi lulusan pesantren atau madrasah ingin menjadi anggota Polri.

Baca Juga: Heboh! Berawal dari Ome TV, Youtuber Fiki Naki dijodohkan dengan Gadis Asal Kazakhstan

”Dari madrasah kalau memang ada yang berminata jadi polisi, biar nanti anggota kita tengok Pak. Memang kita butuh anggota Polri yang memiliki kemampuan ngaji yang baik, hafal Alquran, bisa memberikan edukasi, memimpin di masyarakat dan anggota yang bisa menjadi teladan. Kalau tempat lain nggak bisa, kami dari Polri siap (menerima, red),” kata Listyo.

Terkait penanganan dan pencegahan terorisme, Listyo mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kominfo untuk menghilangkan konten-konten di media sosial yang memunculkan benih-benih ajaran radikal.

”Konten yang bernuansa memunculkan ajaran-ajaran atau terdeteksi itu adalah upaya memunculkan (paham radikal) kita take down,” katanya.

Baca Juga: Nakes Puskesmas Baleendah, Kabupaten Bandung Disuntik Vaksin, Anggota Polsek Lakukan Pengawalan

Selain itu, Listyo menilai harus ada juga langkah tegas sehingga benih-benih radikalisme yang bisa mengarah pada tindakan terorisme bisa dicegah.

”Kita bekerja sama dengan tokoh-tokoh, ulama, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan memberikan penjelasan sehingga masyarakat tidak mudah terpapar dengan ajaran-ajaran seperti itu,” katanya.

Bahkan, Listyo mengaku ketika masih menjabat Kapolda Banten, dirinya mewajibkan anggotanya untuk belajar kitab kuning yang biasa diajarkan di pesantren-pesantren.
Langkah itu dilakukan karena pihaknya mendapatkan banyak masukan dari kalangan ulama.

Baca Juga: Banyaknya bencana Tanda Apa? Ini 10 Tanda Besar Datangnya Hari Kiamat Menurut Hadis Sahih

”Untuk mencegah berkembangnya terorisme, salah satunya dengan belajar kitab kuning, dan tentunya baik di internal maupun eksternal, itu saya yakni bahwa apa yang disampaikan kawan-kawan ulama itu benar adanya. Oleh karena itu akan kami lanjutkan,” kata Listyo Sigit.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x