Cek Fakta: Vaksin Sinovac Mengandung Bahan Berbahaya Boraks dan Merkuri

- 3 Januari 2021, 10:10 WIB
Tangkapan layar pesan hoaks yang menyebutkan vaksin Sinovac tidak halal, mengandung boraks, dan hanya untuk kelinci percobaan. (Whatsapp)
Tangkapan layar pesan hoaks yang menyebutkan vaksin Sinovac tidak halal, mengandung boraks, dan hanya untuk kelinci percobaan. (Whatsapp) /ANTARA

JURNAL SOREANG- Dalam beberapa hari ini sebuah pesan beredar melalui aplikasi percakapan Whatsapp yang menyatakan vaksin Covid-19 buatan Sinovac mengandung bahan-bahan berbahaya seperti boraks, formalin dan merkuri.

Pesan itu juga mengatakan vaksin Sinovac tersebut sebenarnya hanya untuk kelinci percobaan dan bukan untuk digunakan secara luas.Vaksin Sinovac, disebut dalam pesan itu, tidak halal karena berasal dari jaringan kera hijau Afrika.

Berikut narasi yang disebar:

"Coba perhatikan kemasan Vaksin Sinovac Covid-19 yang akan di suntikkan kepada warga.  Jelas bertuliskan "Only for clinical trial" (Hanya untuk uji coba klinis alias untuk kelinci percobaan).  Dan perhatikan "Composition and Description" Yaitu berasal dari Vero Cell atau berasal dari jaringan Kera hijau Afrika (Jelas tidak halal), kemudian mengandung Virus hidup yang dilemahkan, dan mengandung bahan dasar berbahaya (Boraks, formaline, aluminium, merkuri, dll). Belum lagi yang tidak tertulis pada kemasan yaitu tidak ada jaminan tidak tertular penyakit setelah di vaksin dan tidak ada jaminan atau kompensasi dari perusahaan Sinovac jika terjadi cedera vaksin atau KIPI pada korban Vaksin.  Sumber yang membahas efek samping vaksin Sinovac Covid-19:  Hasil keterangan FDA klik  https://www.fda.gov/media/143557/download?fbclid=IwAR2U4e-sAyI1FmRSsxwFncalEoEoPVEoLI6y2zFLWL2Y7QtCzpToO41sMwM  Hasbunallah wani'mal wakiil.

Baca Juga: Di Tengah Pro Kontra, Survei LKPI Catat 81,7 Persen Responden Siap Divaksin

Pesan tersebut juga menyertakan satu foto kotak vaksin Sinovac beserta alat suntiknya. Namun, benarkah vaksin Sinovac mengandung bahan-bahan berbahaya?

Menanggapi hal itu, Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlyana mengatakan, klaim dalam persan berantai tersebut adalah hoaks.

Dikutip dari ANTARA, Minggu, 3 Januari 2021, Eddy mengatakan pesan itu mengandung hasutan dan kebohongan sehingga berpotensi membuat kekacauan di masyarakat. 

Baca Juga: Total 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Menkes : Segera Distribusikan ke 34 Provinsi

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x