Baca Juga: Waduh, Gara-gara Miliki Anak Tujuh Orang, Suami Istri Ini Didenda Rp1,5 Miliar
Sang ibunda, Rosibah yang mengetahui keinginan Anam untuk mendaftar tentara sempat bimbang dan pesimistis karena tidak memiliki cukup uang untuk mendaftar.
"Pengen jadi tentara, tentara apa? Memang bisa? Biayanya dari mana?" kata Rosibah menjawab anaknya waktu itu.
Apalagi, Rosibah hanyalah penjual urap daun mengkudu dan daun singkong yang hanya sanggup mengantongi untung Rp10-20 ribu setiap harinya.
Baca Juga: Rumah Sakit Swasta yang Merawat Pasien Covid-19 Kebakaran, Tujuh Orang Tewas
Namun, Anam tetap optimistis karena mengetahui pendaftaran TNI tidak dipungut biaya yang diketahuinya dari bertanya-tanya kepada prajurit TNI yang ditemuinya di Mabesad.
Segala berkas yang diperlukan sebagai syarat mendaftar pun disiapkannya, kemudian di sela waktunya bekerja dimanfaatkannya untuk berolahraga selama masing-masing satu jam.
"(Olahraga) Jam 7-8 malam, pagi jam 3-4, abis itu tidur lagi. Soalnya, kalau olahraga pagi bareng anggota TNI, saya malu. Saya nyadar diri gitu," ujar Anam tersipu.
Baca Juga: Kolaborasi Tiga Kementerian Mampu Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi
Sebagai sahabat, Sandi pun selalu membangunkan Anam untuk berolahraga dan menyemangatinya meski tak bisa menemaninya lari karena keterbatasan kondisinya.