JURNAL SOREANG - Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) merekrut anggotanya dari beberapa pondok pesantren.
Para kader baru JI tersebut umumnya anak-anak muda cerdas.
Target jaringan tersebut mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1-10 di Ponpesnya untuk dijadikan pemimpin masa depan JI.
Baca Juga: Waduh, Gara-gara Miliki Anak Tujuh Orang, Suami Istri Ini Didenda Rp1,5 Miliar
“Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang.
Termasuk juga menngunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur sampai ahli sergap (Penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono.
Menurut Argo seperti dilansirkan PMJNews, Sabtu 26 Desember 2020, dari total sudah 7 angkatan, sebanyak 96 anggota muda sudah dilatih di sejumlah Sasana yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Baca Juga: Melempar Bom Molotov ke Masjid, Pria Paruh Baya Malah Mengelak saat Diintrograsi
“Setelah pelatihan disini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom. Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI),” jelasnya.