Pemerintah Didesak Tiadakan Libur Bersama agar Covid-19 Mereda

- 27 November 2020, 06:33 WIB
RSDC Wisma Atlet yang merawat pasien Covid-19. Dokumen ANTARA
RSDC Wisma Atlet yang merawat pasien Covid-19. Dokumen ANTARA /

JURNAL SOREANG- Beberapa kali libur bersama terbukti membuat infeksi Covid-19 meningkat tajam. Untuk itu,  tenaga kesehatan sebagai garda depan  yang sehari-hari merawat pasien merasakan betul peningkatan itu.

Salah seorang tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dr. Deddy Herman SpP, mendesak emerintah meniadakan dulu libur bersama agar pandemi Covid-19 bisa mereda.

“Beberapa kali libur bersama terbukti membuat infeksi Covid-19 meningkat sehingga  libur bersama perlu ditiadakan dulu. Kita tenaga kesehatan yang sehari-hari merawat pasien merasakan betul peningkatan itu,” kata dokter spesialis paru tersebut seperti dikutip ANTARA, Jumat, 27 November 2020.

Baca Juga: Hadang Petugas Pembawa Jenazah Terduga Covid-19, Warga Divonis 6 Bulan dengan Percobaan 1 Tahun

Deddy Herman mengaku tenaga kesehatan harus berjuang ekstra keras saat jumlah pasien Covid-19 melonjak.

“Betapa sulitnya posisi kita, sebagai tenaga kesehatan yang harus mengenakan APD selama 8 jam sehari untuk merawat pasien. Kita mengunjungi pasien dari lantai 1 hingga lantai 32 setiap hari,” katanya.

Upaya tanpa kenal lelah tenaga kesehatan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran untuk memerangi penyakit ini  seakan tanpa akhir.

 Baca Juga: Lima Cara Atasi Migrain tanpa Pakai Obat

Kegembiraan melihat perjuangannya membuahkan hasil saat grafik Covid-19 sempat melandai, seketika berubah menjadi senyum kecut saat tiba-tiba angka infeksi kembali melonjak pasca masyarakat bepergian untuk menikmati hari libur bersama.

Tak ada pilihan bagi tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mereka harus kembali berjuang keras dan  membungkus rapat tubuh mereka dari ujung kaki hingga ujung kepala, menggenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Tenaga kesehatan adalah kelompok yang paling rentan tertular Covid-19 karena harus merawat ribuan pasien. Senjata terbaik mereka untuk melindungi diri adalah mengenakan pakean hazmat lengkap.

 Baca Juga: Begini Kesaksian Ngabalin Kala Proses OTT Menteri KKP Edhy Prabowo Di Bandara Soetta

Memakai pakaian hazmat lengkap termasuk dua lapis masker standar tinggi untuk melindungi mulut dan hidung, sungguh bukan perjuangan mudah.

Tanpa kenal lelah, mereka berjalan berjam-jam, berkeliling dari lantai 1 hingga hingga lantai 32 untuk merawat pasien Covid-19 yang datang berbondong-bondong pasca libur.

Mereka sadar betul sebagai benteng terakhir negeri ini dalam perang melawan Covid-19. Apa pun yang terjadi, pantang bagi mereka untuk meninggalkan medan tugas di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

 Baca Juga: Inilah Daftar Makanan yang Bisa Ringankan Migrain. Coba ya

"Pantang pulang sebelum corona tumbang," teriak para tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menyemangati diri setiap hari.

Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Dr dr Tugas Ratmono mengakui liburan bersama potensial membuat protokol kesehatan dilanggar masyarakat. Poin jaga jarak menjadi masalah utama.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x