JURNAL SOREANG - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden pada Pilpres AS belum mendapatkan ucapan selamat dari Presiden China, Xi Jinping. Sikap Xi ini karena masih menunggu respons Presiden petahana Donald Trump yang akan mengakui kekalahannya dan Biden.
Namun demikian media pemerintah China sudah mengungkapkan terdapat sejumlah perubahan di bawah pemerintahan Biden.
Seorang ahli studi AS di Universitas Fudan, Xin Qiang, mengatakan, Biden setidaknya dianggap bisa membuat beberapa perubahan terkait isu kerja sama dengan China.
Baca Juga: Doa Agar Diberi Hikmah di Balik Masalah
"Kepercayaan strategis telah dihancurkan, pertukaran politik tingkat tinggi hampir sepenuhnya berhenti dan tidak ada kerja sama yang substansial antar kedua negara. Tapi Biden setidaknya bisa membuat beberapa terobosan pada dua aspek terakhir," kata Xin kepada media pemerintah seperti dilansirkan rri.co.id dari news.com.au.
Begitu juga dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin., hingga kini juga belum memberikan responnya terhadap kemenangan Biden sebegai Presiden AS.
Sikap Putin sedikit berbeda, ketika Donald Trump kala itu menang dalam Pilpres AS empat tahun lalu.
Baca Juga: Buntut Pengeroyokan Prajurit TNI, Lima Moge Diduga Melanggar Bea Cukai
"Putin adalah prajurit yang baik dan tidak mengibas-ngibaskan ekornya di hadapan musuh-musuhnya," ucap seorang analis pro-Kremlin terkenal, Sergei A. Markov seperti dikutip The New York Times.
Sikap bungkam Putin, disebut seakan menunjukkan tanda, ia sedang mempersiapkan sikap sangat bermusuhan dengan Biden.
Biden dikatakan sebagai presiden terpilih, yang sudah banyak ditakuti oleh Putin. Biden dianggap melihat Rusia, sebagai salah satu ancaman kekuatan keamanan terbesar bagi AS.***