JURNAL SOREANG- Penyelenggaraan ibadah haji tahun depan apabila masih dalam kondisi pandemi Cobid-19 akan biayanya naik drastis. Biaya haji bisa sampai Rp 50 juta dari biasanya selama beberapa tahun ini sekitar Rp 35 juta.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Tubagus Ace Hasan Sjadzily, saat diseminasi pembatalan ibadah haji di Hotel Horison, Selasa, 27 Oktober 2020.
"Berkenaan dengan penyelenggaraan haji tahun 2021 akan dibahas Komisi VIII DPR dengan pemerintah. Jika penyelenggaraan haji dilakukan tahun 2021 masih pandemi, tentu akan berpengaruh pada besaran biaya haji," kata Ace.
Baca Juga: Ekstrakurikuler Ini Lagi Booming di Sekolah. Kegiatan Tetap Padat di Tengah Pandemi
Dia mengatakan, tahun kalau pandemi turun, insya Allah kita bisa menyelenggarakan haji. "Kalau haji dalam kondisi pandemi, pasti akan mempengaruhi terhadap biaya. Apakah Rp. 35 juta, atau naik jadi Rp. 50 juta. Nah ini nanti yang akan dibahas di Komisi VIII," ujar Ace.
Terdapat hal terpenting dari penyelenggaraan haji di tengah pandemi Covid 19, menurut Ace, yaitu keselamatan jemaah.
"Prisipnya keselamatan dan kesehatan jemaah harus diutamakan,"
pungkasnya.
Baca Juga: 9 Kecamatan Rawan Banjir 2 Kecamatan Rawan Longsor, Pemkab Bandung Bahas Status Siaga Bencana
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Adib mengatakan, rencana dibukanya ibadah umrah adalah kabar gembira bagi calon jemaah umrah.
"Adalah kabar yang sangat menggembirakan bahwa Arab Saudi akan membuka umrah meski dengan protokol kesehatan. Ini adalah tanda-tanda baik," ujar Adib.
Adib mengatakan, dalam penyelenggaraan haji dan umrah, intinya adalah bagaimana peningkatan mutu yang berkelanjutan.
Baca Juga: Warga Disabilitas Agar Ikut Awasi Pemilukada Kabupaten Bandung
Selain itu Adib juga memaparkan budaya kerja Kemenag dalam penyelenggaraan haji umrah yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan.***