JURNAL SOREANG - Kabaharkam Polri, Komjen Pol Fadil Imran menerima kunjungan politisi PDIP, Henry Yosodiningrat di Baharkam Polri pada Senin, 12 Februari 2024.
Tujuan kedatangan Henry terkait pernyataannya yang tergolong kontroversial, yakni arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memenangkan salah satu paslon di Pemilu 2024.
Fadil memberi bantahan dan memastikan bahwa Polri tetap netral dalam Pemilu 2024. Ia juga meminta masyarakat tak terpengaruh informasi bohong alias hoax.
Baca Juga: Kapolri Telepon Kapolda Instruksikan Pemenangan Salah Satu Paslon di Pemilu 2024, Kadiv Humas: Hoax
"Kemarin ada sebuah fenomena. Namun setelah bertemu dan saya menjelaskan, beliau bisa paham," ucap Fadil Imran dalam keterangannya, Selasa, 13 Februari 2024.
Fadil menegaskan, Polri netral dalam Pemilu dan tidak akan berpolitik praktis sebagaimana telah diatur dalam UU tentang Kepolisian dan Peraturan Polisi.
"Kita semua ini dari zaman sekolahan sampai sekarang, doktrin itu juga melekat dalam diri kita. Etika pengabdian kita sebagai insan Bhayangkara saya kira itu menjadi fondasi, etika kenegaraan kita juga menjadi pegangan buat kita semua," tutur Fadil.
Baca Juga: So Sweet! Ini Dia 10 Link Twibbon Hari Valentine 2024, Pasang di IG, Facebook, X, TikTok
Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh hoax dengan mencari tahu terlebih dahulu mengenai informasi yang diterima.
"Saya kira masyarakat jangan terpengaruh informasi-informasi yang hoax. Oleh sebab itu perlu klarifikasi, perlu mencari sesuatu hal jangan mudah terpancing hoax, perlu komunikasi agar tidak terpancing dengan informasi yang salah dan menyesatkan," pintanya.
Sementara itu, Henry mengatakan dirinya berinisiatif datang ke Mabes Polri untuk menemui Kabaharkam guna melakukan klarifikasi.
"Saya sengaja datang kemari untuk meminta klarifikasi terkait dengan statement atau kegiatan (saya) pada waktu tanggal 9 lah. Keprihatinan Purnawirawan TNI/Polri pada waktu itu sempat viral, saya mengatakan bahwa ada perintah khusus dari Kapolri kepada Direktur Binmas di seluruh Polda, kemudian berita itu jadi viral," kata Henry, Senin, 12 Februari 2024.
Henry mengaku memang berencana mengkonfirmasi perihal kabar instruksi pemenangan salah satu paslon tersebut ke Kapolri.
Namun, lanjutnya, ada kebuntuan komunikasi sehingga ia tidak dapat melakukan konfirmasi secara langsung.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024: Begini Pemintaan Tehas Presiden Jokowi Kepada KPPS yang Akan Bertugas
Selang beberapa hari, Henry mengungkapkan bahwa beberapa Kapolda menelepon dirinya dan menyebut kabar mengenai Kapolri tidak benar adanya.
Lalu, ia melakukan konfirmasi ke Kabaharkam terkait kabar arahan Kapolri kepada Dir Binmas untuk memenangkan salah satu paslon tersebut.
"Kemudian telepon saya, beliau mengatakan sudah mengkonfirmasi dengan Pak Kapolri dan sudah terkonfirmasi bahwa informasi itu tidak betul memberikan arahan kepada Dir Binmas ada lima poin seperti saya sampaikan itu," tutur Henry, menirukan perkataan Kabaharkam.
Henry merasa khawatir dengan kabar mengenai arahan Kapolri yang ia dapat lewat grup WhatsApp tersebut.
"Saya sampaikan itu semata karena kecintaan saya terhadap negeri ini melebihi kecintaan saya terhadap diri saya sendiri, begitu juga kecintaan saya terhadap institusi Polri," imbuh Henry.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang