Sambangi Ponpes Wali Barokah, Kediri, Ketum MUI Pusat: Deklarasi Pemilu Damai Jadi Komitmen Bersama

25 Januari 2024, 20:34 WIB
Ketua Umum MUI Anwar Iskandar /Dok: Antara/

JURNAL SOREANG - Ketua Umum MUI Pusat KH. Anwar Iskandar menilai “Deklarasi Pemilu Damai” adalah sikap yang penting, dan menjadi komitmen bersama. Utamanya sebagai wujud tanggung jawab untuk menjaga rumah besar NKRI.

Hal ini disampaikannya saat Paguyuban Antar Umat Beragama Penghayat Kepercayaan/Forum Kerukunan Umat Beragama (PAUB-PK/FKUB) Kota Kediri menggelar “Malam Keakraban”. Acara ini dihelat pada Rabu 24 Januari 2024, di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah.

"Masing-masing kelompok boleh punya kepentingan. Namun kepentingan yang utama adalah menjaga kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk nasionalisme,” katanya.

 

Dalam kegiatan itu dibacakan “Deklarasi Pemilu Damai” serta tanda tangan komitmen Pemilu Damai oleh Forkopimda dan FKUB.

Menurut Ketua Ponpes Wali Barokah, KH. Sunarto, FKUB adalah amal saleh untuk merawat dan meningkatkan kerukunan dan kekompakan.

"Kepercayaan yang diberikan pada kami untuk menyelenggarakan pertemuan FKUB ini, juga merupakan amal saleh untuk senantiasa berupaya merawat dan bahkan meningkatkan kerukunan dan kekompakan di antara kita," kata KH. Sunarto.

Baca Juga: DPW LDII Jawa Barat Salurkan Bantuan pada Warga Terdampak Banjir Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung

Menurutnya Kota Kediri telah dinobatkan peringkat ke-5 dalam hal kerukunan umat beragama, yang tak lepas dari peran dan kerja keras para tokoh FKUB.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum MUI Pusat KH Anwar Iskandar, dalam “Tausiyah Kebangsaan”, mengatakan, MUI juga telah menggelar “Deklarasi Pemilu Damai”, yang disaksikan oleh para pucuk pimpinan TNI-Polri. Menurutnya “Deklarasi Pemilu Damai” FKUB Kota Kediri ada kecocokan dengan MUI Pusat.

"Ada frekuensi yang sama antara tokoh agama di Kota Kediri dengan tokoh agama tingkat nasional, kesepakatan dan komitmen yang sama, yaitu menjaga Pemilu yang damai," ujar KH. Anwar Iskandar.

 

Menurutnya “Deklarasi Pemilu Damai” adalah sikap yang penting, dan menjadi komitmen bersama, sebagai wujud tanggung jawab untuk menjaga rumah besar NKRI.

“Masing-masing kelompok boleh punya kepentingan namun kepentingan yang utama adalah menjaga kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk nasionalisme,” imbuhnya.

Lebih lanjut KH.Anwar Iskandar, berpesan untuk menjaga rumah besar NKRI dengan tiga hal yaitu, menjaga kedaulatan, menjaga stabilitas keamanan dan menjaga kebersamaan. Tujuannya untuk melaksanakan Sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

Baca Juga: Wujud Kepedulian! LDII Kota Bandung Berikan Bantuan kepada Korban Banjir, Apa Saja Bantuannya?

Menurut Kiai Anwar, menjaga kedaulatan Indonesia bukan tanggung jawab TNI saja, akan tetapi seluruh komponen bangsa memiliki tanggung jawab yang sama.

"Seluruh bangsa Indonesia ini harus merasa bertanggung jawab terhadap kedaulatan NKRI. Kedaulatan Indonesia tidak boleh terganggu oleh siapapun dan kita harus kerja sama dengan TNI," kata Anwar Iskandar.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tidak mungkin menjalankan kehidupan sehari-hari jika situasi tidak aman. "Kebutuhan dasar kita, aman, tertib dan damai," ungkap KH Anwar Iskandar, yang juga Wakil Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

 

Dia menambahkan, Pemilu bukan tujuan satu-satunya, namun Pemilu adalah alat untuk membangun demokrasi. Tujuan utama dari kehidupan undang-undang adalah memakmurkan, mencerdaskan, menjaga kedaulatan.

"Betapa pun ada perbedaan pilihan, akhirnya kita harus kembali utuh. Pemilu ini adalah sebuah pembelajaran untuk bangsa ini untuk menerima perbedaan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak tokoh agama untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terhasut, teradu-domba dan terbawa oleh fitnah satu dengan fitnah yang lain.

Baca Juga: Waduh! Indonesia Masuk Negara dengan Polusi Udara Tertinggi, Ini Strategi Perbaiki Kualitas Udara dari LDII

"FKUB punya peran penting untuk menangkal, agar warga Kota Kediri tidak mudah diadu-domba, dihasut, tidak mudah dibawa pada fitnah satu ke fitnah lain," pesan KH Anwar yang juga Pengasuh Ponpes Al Amien, Ngasinan, Kediri, Jawa Timur.

"Marilah kita sebagai tokoh agama mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kedaulatan negara, menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, pentingnya hidup dalam damai," ajaknya.

"Tokoh NU punya masjid banyak, ada tokoh Muhammadiyah punya masjid banyak, ada LDII punya masjid banyak, punya pesantren, punya lembaga dakwah. Begitu juga agama-agama lain, mulai hari ini seluruh khotib-khotib, dai, para romo, dan semuanyalah mari kita gaungkan pentingnya menjaga Kediri yang aman dan tentrem, baik dalam keadaan Pemilu atau tidak Pemilu," tegasnya.

 

“LDII memiliki peran penting, telah ikut andil dalam pelaksanaan program-program kebaikan. Ia pun mengapresiasi pimpinan Ponpes Wali Barokah dan LDII, serta ormas Islam lainnya, yang telah banyak melaksanakan program-program untuk kebaikan bersama dengan tokoh-tokoh agama lain,” pungkas KH Anwar atau biasa disebut Gus War.

Hadir pada acara itu antara lain sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Kediri, juga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Di antaranya Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Kediri Mandung Sulaksono, Dandim 0809 Letkol Inf. Aris Setiawan, dan Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra. Hadir pula Ketua FKUB Mohammad Salim dan Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler