Hari Sumpah Pemuda Momentum Kolaborasi yang Membangkitkan Semangat Pemajuan bagi Negeri

31 Oktober 2023, 05:41 WIB
Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 sebagai momentum mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 sebagai  momentum mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928.

Peristiwa ini  melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Sekretaris Jenderal (Sesjen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, mengimbau seluruh ekosistem dunia pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi untuk menjadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 ini untuk membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri.

 

Hal itu disampaikannya saat memimpin upacara bendera Hari Sumpah Pemuda yang diikuti oleh perwakilan pegawai Kemendikbudristek di halaman Kantor Kemendikbudristek, Sabtu 28 Oktober 2023.

“Perayaan Hari Sumpah Pemuda tahun ini harus kita jadikan momentum untuk membangun kolaborasi antargenerasi dan antarsektor,” ujarnya yang saat itu mengenakan busana adat asal daerah Aceh.

Merujuk naskah pidato Menteri Pemuda dan Olah Raga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, yang dibacakan oleh Sesjen Suharti, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia” dengan logo Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-95.

Baca Juga: Gelar Festival Generasi Islam di Hari Sumpah Pemuda, Begini Ajakan LDII Kota Bandung kepada Generasi Muda

Hal ini bermakna membentuk stilasi barisan manusia yang menyimbolkan kolaborasi dan warna-warni menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya. Heterogenitas tersebut sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia.

Pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia hari ini telah seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama.

Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang para pemuda pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional.

Posisi Indonesia memang sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, narkoba, pornografi, hoaks, ujaran kebencian serta sejumlah problem bangsa lainnya.

 

Tetapi semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti melaju menuju Indonesia maju dan menciptakan masyarakat adil dan makmur. Di sisi lain, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi.

Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi. “Kita perlu bertanya apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif. Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan,” ucap Suharti.

Pada intinya, penguasaan pemuda terhadap Teknologi dan Informasi serta Literasi Digital menjadi sesuatu yang harus disikapi secara serius. Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang agar pembangunan dapat berlari lebih cepat.

Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler