Pemberdayaan Disabilitas dalam Daur Ulang Melalui Cemara Paper

6 Oktober 2023, 11:02 WIB
Pemberdayaan Disabilitas dalam Daur Ulang Melalui Cemara Paper /

JURNAL SOREANG - Dalam menghadapi masalah darurat sampah, seluruh komunitas di Kota Bandung bersatu untuk membantu Pemerintah Kota (Pemkot) mengatasi permasalahan tersebut, termasuk kelompok disabilitas.

Komunitas Cemara Paper di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung merupakan salah satu contoh nyata bagaimana disabilitas dapat memanfaatkan sampah untuk menciptakan produk bernilai ekonomis.

Keberadaan komunitas ini telah berlangsung sejak tahun 2018 dengan dukungan dari Biofarma.

Baca Juga: Indonesia Berambisi Meraih Puncak Ekonomi Kreatif Global di FCE Meeting 2023

Asti Gustiasih, Ketua Kelompok Disabilitas Daur Ulang Cemara Paper, mengungkapkan bahwa Biofarma telah membina komunitas ini sejak tahun 2018. Kelompok ini terdiri dari teman-teman disabilitas yang telah menjalankan berbagai kegiatan kreatif.

Selama lima tahun, Cemara Paper telah berhasil menghasilkan berbagai kerajinan dari sampah, termasuk kipas, amplop, dan berbagai produk lainnya. 

Hasil karya tersebut diproduksi oleh anggota Kelompok Cemara Paper dan siswa SLB Cicendo yang bergabung dalam ekskul craft.

Produk-produk seperti sampul buku dijual dengan harga berkisar antara Rp 35-70 ribu, tergantung pada model dan ukuran.

Baca Juga: Hasilkan Omzet Besar, Shopee Jadi e-Commerce Paling Sering Digunakan oleh Brand Lokal dan UMKM

Sampul buku ini terbuat dari pelepah pisang dan dihiasi dengan bunga-bunga asli. Begitu pula dengan tas cindera mata yang menggunakan pelepah pisang dan dihargai sekitar Rp 75 ribu.

Proses pembuatan kerajinan dari sampah yang dijalani oleh Cemara Paper memakan waktu beberapa hari. Pembuatan kertas tersebut merupakan bagian dari upaya daur ulang sampah.

Selama pandemi COVID-19, kegiatan kelompok ini terbatas akibat pembatasan interaksi sosial. 

Asti menjelaskan bahwa selama pandemi, mereka tidak dapat melanjutkan kegiatan mereka sama sekali dan tidak ada pertemuan tatap muka.

Baca Juga: Kemendikbudristek Luncurkan Buku Bangkit Lebih Kuat, Berikut Isi Buku Penting Tersebut

Komunitas ini awalnya berlokasi di Jalan Cemara sebelum pindah ke SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri Cicendo pada tahun 2021. Mereka tetap bersemangat dalam menciptakan produk daur ulang di SLB.

Untuk mendukung produksi kertas daur ulang, Cemara Paper membutuhkan stok kertas yang lumayan banyak, dan mereka bisa mendapatkanya dari Biofarma dan mahasiswa dari Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas).

Hasil karya dari Cemara Paper, seperti payung dan kipas Jepang, sudah dikenal hingga mancanegara. 

Mereka juga berkolaborasi dengan pelukis untuk menciptakan payung yang indah. Produk-produk seperti buku agenda dan block note juga laris di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Alhamdulillah! Top, PW Persis Jawa Barat Berbagi Bea Siswa Cahaya Iman Buat Pelajar dan Santri

Selain menciptakan produk, Cemara Paper juga mengikuti berbagai kompetisi dan pameran. Mereka meraih penghargaan dalam pameran Jambornas pada tahun 2022.

Asti berharap agar Cemara Paper terus berkembang dan semakin dikenal oleh masyarakat luas. Mereka juga berharap agar lebih banyak orang yang peduli dan mendukung produk-produk mereka.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler