JURNAL SOREANG - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo memberikan pesan kepada peserta Program Pertukaran Pemuda Indonesia Korea (PPIKor) 2023 untuk menjadikan teman-teman baru dari Korea sebagai jejaring dan teman dalam mengembangkan diri.
Menpora menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan hormat Delegasi PPIKor 2023 atau Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP).
Program ini melibatkan 50 peserta, terdiri dari 25 pemuda-pemudi Indonesia dan 25 pemuda-pemudi Korea.
Baca Juga: Kemitraan Komprehensif ASEAN Jepang Bukan Sekadar Seremoni
Menpora mengungkapkan bahwa jejaring yang terbentuk dalam pertukaran pemuda ini dapat membuka cara berpikir dan cara menganalisis dalam berbagai hal, termasuk menyikapi masalah dalam budaya yang berbeda.
Menpora percaya bahwa hal tersebut dapat membuat peserta menjadi berbeda dari yang lain dengan cara yang positif.
Menpora juga menyatakan bahwa program pertukaran pemuda ini sangat bermanfaat. Ia sendiri telah dua kali mengikuti pertukaran pemuda ke Tiongkok dan Jerman.
"Saran saya adalah semoga program ini sangat bermanfaat bagi kalian semua, dan tentunya juga untuk persahabatan antara Indonesia dan Korea Selatan," ujar Menpora.
Baca Juga: KTT ASEAN: Kanada Jajaki Kemitraan Strategis Perdagangan dan Energi Bersih
Menpora Dito memberikan tugas kepada seluruh peserta PPIKor untuk membuat esai yang menjelaskan bagaimana Korea Selatan berhasil mengelola bonus demografi.
Hal ini penting dipelajari karena Indonesia juga akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030.
"Saat ini kami sangat tertarik dengan pengembangan pemuda di Korea Selatan, sebagai pembelajaran bagi Indonesia dalam menghadapi bonus demografi," jelas Menpora Dito.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni'am Sholeh, menjelaskan bahwa salah satu fokus Kemenpora adalah pengembangan kepemimpinan pemuda.
Pertukaran pemuda ini menjadi sarana untuk memperkuat aspek kepemimpinan pemuda.
Baca Juga: KTT KE 24 Jokowi Mengatakan jika Republik Korea Merupakan Mitra Masa Depan bagi ASEAN
Deputi juga menekankan pentingnya saling mengenal antara negara satu dengan negara lain. Di era global seperti sekarang ini, tidak ada lagi sekat yang memisahkan negara-negara.
Deputi berpesan kepada peserta dari Korea Selatan untuk menjadikan program ini sebagai pengalaman berharga dalam mengenal Indonesia.
Sedangkan kepada peserta Indonesia, diminta untuk memberikan representasi yang baik dalam mewakili masyarakat Indonesia.
"Saya ucapkan selamat atas kegiatan pertukaran pemuda ini. Pertama, selamat sudah terpilih dalam program ini. Kedua, selamat kepada teman-teman yang menjadi duta Indonesia dan Korea untuk mempererat persaudaraan kedua negara," tambah Deputi.
Pertukaran pemuda ini terdiri dari dua fase, yaitu fase kunjungan di Indonesia pada 29 Agustus hingga 7 September, dan fase kunjungan ke Korea Selatan pada 7 hingga 16 September 2023.***