JPD 2023: Toleransi Agama Sebagai Kunci Membangun Dunia yang Damai

30 Agustus 2023, 10:56 WIB
Menlu Retno menyampaikan tiga langkah yang perlu diambil bersama untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi berbasis agama: /

JURNAL SOREANG - Acara Jakarta Plurilateral Dialogue (JPD) 2023 telah resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, di Hotel Borobudur, Jakarta pada tanggal 29 Agustus. 

Acara ini bertujuan untuk mengangkat isu toleransi sebagai urgensi kemanusiaan dalam menghadapi maraknya perilaku diskriminasi dan intoleransi berdasarkan agama dan kepercayaan di seluruh dunia.

Menjawab Tantangan Perdamaian Dunia

Dalam sambutannya, Muhadjir Effendy menyatakan bahwa JPD 2023 memiliki relevansi yang tinggi dalam menjawab tantangan perdamaian dunia. 

Baca Juga: Kejutan dari Fuji Utami, Raih Banyak Cuan di Shopee Live Perdananya dengan Menjual Lebih dari 3.000 Produk

Budaya toleransi menjadi kunci untuk menjaga kebhinekaan masyarakat, dan negara-negara perlu bekerja sama secara konstruktif untuk membangun budaya toleransi.

Pentingnya Komitmen Terhadap Resolusi 16/18

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengingatkan pentingnya komitmen tiap-tiap negara dalam mengimplementasikan Resolusi 16/18. 

Forum dialog JPD 2023 diharapkan dapat menjadi contoh praktik baik dalam menyebarkan budaya toleransi berbasis agama di antara negara-negara anggota.

Tiga Langkah Penting dalam Mempromosikan Toleransi Berbasis Agama.

Menlu Retno menyampaikan tiga langkah yang perlu diambil bersama untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi berbasis agama:

Baca Juga: Warga Cimahi Catat! Mulai hari Ini hingga 24 September 2023 Pilah Sampah Rumah Tangga Sendiri

1. Keseimbangan Antara Hak 'Bebas Berekspresi' dan 'Bebas dari Diskriminasi

Dikutip Jurnal Soreang dari situs resmi kemenlu.go.id. "Bebas berekspresi tidak berarti bebas untuk melakukan diskriminasi dan melukai pihak lain. Bebas berekspresi tidak boleh mengorbankan hak bebas dari diskriminasi," tegasnya.

2. Membangun Kerangka Hukum yang Jelas

Pentingnya memiliki kerangka hukum yang jelas dalam melawan diskriminasi berbasis agama, seperti melalui International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) yang meminta negara-negara untuk melarang penyebaran kebencian terhadap agama.

3. Inovasi dalam Melawan Intoleransi

Menggunakan inovasi, termasuk teknologi dan informasi, dalam upaya untuk melawan intoleransi.

Baca Juga: Sandiaga Tunggu Restu Megawati dan Mardiono untuk Jadi Cawapresnya Ganjar

Pengalaman Indonesia dalam Merawat Toleransi

Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, yang akrab disapa Gus Yaqut, menyatakan pentingnya toleransi berdasarkan agama dan kepercayaan dalam menciptakan perdamaian di tengah perkembangan global saat ini. 

Gus Yaqut mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki eksperimen toleransi terpanjang dan paling intens, yang erat kaitannya dengan budaya demokrasi yang dianut oleh masyarakat Indonesia.

Agenda JPD 2023

Agenda JPD 2023, yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Presiden, Kementerian Agama, dan Kementerian Luar Negeri, mencakup 5 sesi dialog yang mengeksplorasi praktik terbaik dalam memperkuat implementasi Resolusi 16/18 UNHCR. 

Baca Juga: Menko Marves: Polusi Udara Jadi Masalah Nasional, Kabupaten Bandung Terus Berinovasi dalam Pengelolaan Sampah

Kolaborasi ketiga kementerian dan lembaga ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana Indonesia memajukan pemenuhan Hak Asasi Manusia tanpa diskriminasi berbasis agama dan kepercayaan.

JPD 2023 adalah sebuah platform yang penting untuk mempromosikan toleransi berbasis agama sebagai kunci untuk menjaga perdamaian dunia. 

Melalui kerjasama antar-negara dan komitmen terhadap nilai-nilai toleransi, kita dapat bersama-sama mengatasi tantangan global dalam menghadapi diskriminasi dan intoleransi berdasarkan agama dan kepercayaan.

Resolusi 16/18 UNHCR menjadi pedoman penting dalam upaya ini, dan inovasi, termasuk teknologi, juga diperlukan untuk melawan intoleransi. Indonesia, dengan pengalamannya yang kaya dalam merawat toleransi, dapat memberikan inspirasi dan contoh bagi negara-negara lain dalam mencapai tujuan ini.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: kemlu.go,id

Tags

Terkini

Terpopuler