Kisah yang Jarang Diketahui, Masa Kecil Presiden Soekarno dari Keluarga Miskin yang Tak Mampu Bayar Zakat

1 Juni 2023, 06:20 WIB
Kisah Masa Kecil Presiden Soekarno /

JURNAL SOREANG - Indonesia memiliki Pemimpin besar yang lahir awal abad ke-19, Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama Republik ini, mendapat banyak julukan seperti Bapak Proklamator, Founding father, Penyambung lidah rakyat, Singa podium, bahkan oleh Majalah The New York Times diberi julukan The Great Seducer atau Perayu hebat.

Kiprahnya dalam pergerakan dan perjuangan untuk negara Republik Indonesia sudah diketahui sampai di kancah internasional.

Dimata Pemimpin-pemimpin dunia era kepemimpinan Bung Karno, sapaan akrabnya, putra sang fajar merupakan sosok yang sangat disegani. Apalagi kekuatan militer Indonesia dibawah kekuasaannya pada tahun 1950-1960, berada diperingkat 16 dunia menurut catatan indeks Global Fire Power.

Sejumlah nama seperti John F. Kennedy Presiden Amerika Serikat, Jawaharlal Nehru PM India, Nikita Khrushchev Kepala Pemerintahan Uni Soviet, dan Gamal Abdul Nasser Presiden Mesir adalah pemimpin-pemimpin yang bersahabat dekat dengan Bung Karno.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2023, Ingat Pesan Gus Baha,Murid Mbah Moen agar Rezeki Berkah Berilah ini pada yang akan Haji

Namun dibalik kisah Bung Karno yang selalu terdengar mengagumkan dan mendapatkan tempat dihati rakyat, ada kisah pedih dimasa lalu yang dilalui Bung Karno kecil semasa anak-anak.

Tidak banyak yang mengangkat kisah kemiskinan Bung Karno ketika dirinya masih berumur 6 tahun. Yang hatinya merasa hancur luluh lantah karena iri kepada teman-teman sebayanya yang mampu membeli dan bermain petasan mercon untuk meramaikan malam takbir Idul Fitri.

Dilansir dari buku biografi Bung Karno, ada beberapa peristiwa menyedihkan yang dilalui selama di Mojokerto. Bung Karno menyamakan dirinya dengan kehidupan pesulap David Copperfield yang tumbuh besar ditengah kemiskinan.

Siapa yang menyangka bahwa Bung Karno tidak punya sepatu, tidak mengenal sendok dan garpu, tidak pernah jajan karena upah ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo hanya mendapatkan gaji 25 sen per bulan, dipotong 10 sen untuk sewa rumah. Sehingga hanya tersisa 15 sen untuk biaya hidup sehari-hari.

Baca Juga: Argentina Bakal Turunkan Lionel Messi, PSSI Harap Timnas Indonesia Kesetanan dan Menangkan Laga Uji Coba FIFA

Meskipun Bung Karno seorang muslim, masa sulit yang dialami Bung Karno memaksanya menghadapi kenyataan tidak mampu untuk membayar zakat fitrah dan merasakan kegembiraan seperti pada umumnya menyantap berbagai makanan khas lebaran seperti opor dan ketupat.

Pada hari itu, Bung Karno ingat betul dimana ia menghabiskan waktu lebaran ketika umurnya 6 tahun. Menangis diatas tempat tidurnya setelah merajuk pada sang Ibunda untuk dibelikan petasan mercon seperti anak lain.

"Kami sangat melarat, sehingga hampir tidak bisa makan satu kali sehari, yang terbanyak kami makan adalah ubi kayu dan jagung tumbuk, bahkan ibu tidak mampu membeli beras murah yang biasa dibeli oleh para petani." Tutur Bung Karno, saat mengungkapkan ingatan masa kecil yang paling tidak bisa dilupakan sepanjang hidupnya.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Buku Biografi Soekarno Penyambung Lidah Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler