Musim Haji 2023: Bandara Thaif Bisa Jadi Alternatif Percepat Kepulangan Haji, Ini Tujuannya Buat Jemaah

28 Januari 2023, 09:58 WIB
Ilustrasi pemandangan di Kota Thaif Arab Saudi yang menghijau. Kota ini memiliki bandara yang bisa jadi alternatif untuk haji Indonesia /Youtube Sahabat Salam/

JURNAL SOREANG–Banyak suara  yang keberatan bila biaya haji sampai Rp69 juta seperti usulan Kemenag.

Salah satu cara untuk mengefisiensikan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) adalah dengan mempercepat atau mempersingkat masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi dari 40 hari menjadi 30 hari.

Namun selama ini terkendala oleh kepadatan di bandara Madinah dan Jeddah sehingga perlu alternatif bandara untuk mempercepat proses keberangkatan dan kepulangan jamaah.

Baca Juga: Soal Usulan Biaya Haji yang Naik Sampai Rp69 Juta, Ini Kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)

Menurut Ketua Komisi Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI), Deding Ishak, salah satu alternatif bandara yang bisa dipilih adalah Bandara Thaif.

Bandara ini relatif tidak digunakan selama musim haji sehingga bisa digunakan oleh jamaah haji Indonesia.

“Saya sewaktu menjadi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI pernah mengunjungi bandara Thaif tahun 2016 dan melakukan komunikasi dengan otoritas bandara di sana,” katanya dalam siaran pers di Bandung, kemarin.

 Deding yang juga mantan Ketua Umum DPP Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) ini menjelaskan  berdasarkan hasil pembicaraan dengan otoritas bandara Thaif sebetulnya bandara itu bisa dijadikan alternatif.

Baca Juga: Usulan Biaya Haji Tahun 2023 Mencapai Rp69 Juta dan Beratkan Umat, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Dengan begitu, Kemenag Cq Dirjen PHU bisa menindaklanjuti penggunaan bandara itu sebagai upaya mempercepat kepulangan jamaah haji Indonesia dalam rangka menekan Bipih.

 Karena kalau hanya mengandalkan bandara Madinah dan Jeddah pasti tidak akan bisa, sebab ada sekitar 3 juta jamaah dari seluruh Indonesia yang mengantri untuk bisa pulang ke negara kita masing-masing.

"Oleh karena itu pula masa tinggal jamaah di Arab Saudi sangat lama karena mereka harus mengantri kepulangan ke tanah air di tengah jadwal yang sangat padat,” ujarnya. 

Baca Juga: Biaya Haji 2023 yang Diusulkan Naik Jadi Rp69 Juta Dibahas DPR dan Akan Disahkan Februari, Ini Kata Ace Hasan

 Jika bandara Thaif bisa digunakan, Deding yang juga Ketua STAI Yapata Al-Jawami Bandung ini optimis bahwa masa tinggal jamaah haji Indonesia bisa dipangkas dari 40 hari menjadi 30 hari.

“Kami sangat setuju dengan pendapat Ketua Panja BPIH Komisi VIII DPR RI yang menyatakan akan mengurangi masa tinggal jamaah haji di Saudi sebagai upaya untuk mengurangi Bipih,” demikian Deding Ishak.***

 *)Ikuti terus dan share informasi anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler