JURNAL SOREANG- Salah satu kata yang mungkin paling dikenal beberapa tahun ini adalah hoaks atau kabar palsu.
Hoaks tentu diragukan kebenarannya bahkan sengaja disebarkan untuk membingungkan dan menyesatkan informasi di masyarakat.
Namun anehnya masyarakat Indonesia malah percaya kepada hoaks yang beredar di dunia Maya.
Baca Juga: TKI Ini Ungkap Sikap Sebenarnya Majikan di Arab Saudi, Galak dan Cerewet Hanya Hoaks?
Hal itu dikatakan Masyarakat anti fitnah Indonesia (Mafindo) dari hasil survei yang dilakukannya.
Mafindo menyatakan kepercayaan masyarakat Indonesia atas informasi hoaks atau berita palsu saat ini cukup tinggi.
"Angka warga yang terpapar informasi hoaks itu hampir 60 persen dari jumlah pengguna internet di Indonesia," kata pemeriksa fakta senior Mafindo Dedy Helsyanto dilansir dari ANTARA.
Ia mengatakan, angka warga yang percaya dengan berita palsu itu setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, sehingga bisa dibayangkan ketika hoaks terus berkembang.
Di satu sisi jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 70 persen dari jumlah penduduk 220 juta lebih yang tersebar di semua provinsi.
"Setiap tahun ada peningkatan angka kepercayaan hoaks yang terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah penggunaan media sosial," katanya.
Di lain pihak hanya beberapa persen warga Indonesia saja yang mampu mengenali hoaks.
Salah satunya adalah dari kalangan media dan jurnalis dalam melawan informasi hoaks.
"Kebanyakan hoaks yang ditemukan terkait isu sosial politik, Sara, kesehatan, berita duka, kecelakaan dan lowongan pekerjaan," katanya.
Baca Juga: Waspada! Penyebar Hoaks Manipulasi Judul Berita Pikiran Rakyat, Menag Ikut Jadi Korban
Ia mengatakan, media telah memberikan kontribusi banyak bagi kemajuan masyarakat dan daerah.
Sehingga peran media dan jurnalis melawan hoaks sangat diharapkan, karena telah melalui kode etik jurnalis sesuai aturan. "Tidak ada berita hoaks yang dibuat oleh media," katanya.***