Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Diubah menjadi Lebih Holistik, Inklusif dan Transparan, Ini Maksudnya

- 17 September 2022, 05:38 WIB
Ilustrasi SNMPTN 2022. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Diubah menjadi Lebih Holistik, Inklusif dan Transparan, Ini Maksudnya
Ilustrasi SNMPTN 2022. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Diubah menjadi Lebih Holistik, Inklusif dan Transparan, Ini Maksudnya /Tangkapan layar instagarm @ltmptofficial

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek telah melakukan berbagai transformasi Merdeka Belajar di semua jenjang, baik pendidikan dasar dan menengah hingga pendidikan tinggi guna mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.

Untuk menyelaraskan capaian perubahan tersebut, Kemendikbudristek telah menyusun arah baru transformasi dalam pendidikan tinggi salah satunya dengan meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh Dua: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“Arah baru transformasi seleksi masuk PTN dilakukan melalui lima prinsip perubahan, yaitu mendorong pembelajaran yang menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran, lebih inklusif dan lebih mengakomodasi keragaman peserta didik, lebih transparan, serta lebih terintegrasi dengan mencakup bukan hanya program sarjana, tetapi juga diploma tiga dan diploma empat/sarjana terapan,” kata Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, baru-baru ini.

Baca Juga: Selamat, 120.643 Calon Mahasiswa Dinyatakan Lulus SNMPTN 2022, Ini Link dan Cara Mengeceknya

Dikatakan Mendikbudristek, ada tiga transformasi seleksi masuk PTN. “Pertama, seleksi nasional berdasarkan prestasi, kemudian seleksi nasional berdasarkan tes, dan yang ketiga adalah seleksi secara mandiri oleh PTN,” tutur Mendikbudristek.

Pada seleksi nasional berdasarkan prestasi, Mendikbudristek menjelaskan bahwa seleksi akan berfokus pada pemberian penghargaan tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyeluruh di pendidikan menengah.

Hal ini dilakukan melalui pemberian bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran. Dengan pemberian bobot yang tinggi ini, diharapkan peserta didik terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran secara holistik.

Baca Juga: ISBI Bandung Diapresiasi Wakil Rakyat Usai Melihat Langsung Penyelenggaraan UTBK-SBMPTN 2022

Sedangkan untuk pembobotan sisanya, maksimal 50 persen diambil dari komponen penggali minat dan bakat. Hal ini bertujuan agar peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya secara lebih mendalam.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x