Sri Mulyani Mengaku Subsidi BBM Masih Tetap Dinikmati Pemilik Mobil, Nah Loh yang Gak Punya Gimana?

3 September 2022, 18:32 WIB
Ilustrasi, Sri Mulyani Mengaku Subsidi BBM Masih Tetap Dinikmati Pemilik Mobil, Nah Loh yang Gak Punya Gimana? /KemensesnegRI

JURNAL SOREANG - Bagi sebagian masyarakat tidak mampu subsidi BBM masih sangat diharapkan, karena sangat membatu dalam kehidupan.

Apalagi mereka yang masih dalam kondisi garis kemiskinan yang bekerja sebagai ojek misalnya, subsidi BBM menjadi bantuan yang mendasar.

Apalagi dengan adanya kenaikan BBM, sudah pasti harga-harga kebutuhan pun tak ayal lagi pasti ikut naik, sehingga subsidi BBM menjadi hal yang benar-benar diharapkan.

Baca Juga: Simak! Para Suami Wajib Tahu, Berikut 3 Hal yang Mengakibatkan Hilangnya Hasrat Hubungan Intim pada Isteri

Dikutip dari antaranews.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui meski pemerintah telah menetapkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) namun subsidi tetap dinikmati mereka yang memiliki mobil.

"Dana subsidi ini memang masih akan dinikmati oleh mereka yang punya mobil. Jadi memang subsidi yang melalui komoditas seperti BBM, tidak bisa dihindarkan pasti dinikmati oleh kelompok yang memiliki kendaraan yang mengkonsumsi subsidi tersebut," ucap Menkeu Sri Mulyani di Istana Merdeka Jakarta Sabtu, 3 September 2022.

Pada hari ini dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Saat Melakukan Hubungan Intim Selalu Berkeringat, Berikut Penjelasan Baik Atau Buruknya Menurut Medis

Berikut harga BBM baru:

BBM bersubsidi Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.

Solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter mejadi Rp6.800 per liter.

Pertamax non-subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Baca Juga: 5 Hal Ini Menyebabkan Miss V Terasa Sakit Sehingga Isteri Enggan Berhubungan Intim, Berikut Cara Mengatasinya

"Jadi subsidi kalau memang melalui komoditas yang tadi saya sampaikan bahwa dengan adanya kenaikan harga BBM tadi sekitar di 100 dolar AS atau bahkan kalau pun turun ke 95 dolar AS maka jumlah subsidi BBM dan listrik masih akan sebesar Rp647 triliun atau Rp653 triliun, kalau harganya agak menurun sedikit seperti sekarang sampai Desember," tambah Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyampaikan program Pemerintah untuk menciptakan keadilan yang lebih baik kepada kelompok 40 persen ekonomi terbawah di Indonesia maka memberikan bantuan sosial (bansos).

"Tadi yang oleh Bu Risma 20,67 juta itu adalah 30 persen masyarakat termiskin kemudian yang dari ibu Menaker untuk 16 juta itu kira-kira bisa meng-cover hampir mendekati 50 persen masyarakat yang dalam posisi ekonomi terbawah," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Gak Cuma Miss V, Ini 3 Perubahan Fisik saat Kehilangan Keperawanan atau Hubungan Intim Pertama Kali, Apa Saja?

Sejauh ini Pemerintah telah menggelontorkan bansos sebesar Rp24,17 triliun dari pengalihan subsidi BBM untuk bantuan sosial dalam tiga jenis bantuan.

Pertama, Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta kelompok masyarakat sebesar Rp150 ribu sebanyak empat kali, dengan total anggaran Rp12,4 triliun.

Kedua, bantuan subisidi upah sebesar Rp600 ribu kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp9,6 triliun.

Baca Juga: Simak! Berikut Tips Mengatasi Perut Buncit Dengan 5 Cara Ampuh Ini, Nomor 4 Bisa Sambil Santai

Ketiga, bantuan dari Pemerintah Daerah dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum yaitu Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil sebanyak Rp2,17 triliun dalam rangka membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, nelayan dan bantuan tambahan perlindungan sosial.

Sejauh ini, Sri Mulyani belum menyampaikan apakah bansos tersebut akan diteruskan hingga 2023 atau tidak.

"UU APBN masih dibahas dengan DPR. Kita mengajukan subsidi BBM sebesar Rp336 triliun dan dengan tadi kenaikan yang diumumkan, kemungkinan masih akan ada tambahan Rp100 triliun lagi karena adanya kurang bayar yang masuk ke 2023. Jadi ini nanti yang akan dibahas oleh kami dengan DPR untuk UU APBN 2020 yang akan selesai akhir September pembahasannya," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Selalu Tampak Awet Muda, Tiffany SNSD Ungkap Rahasia dan Cara Dia Merawat Wajah

Sri Mulyani menegaskan Presiden Jokowi telah menyampaikan di dalam nota keuangan RUU APBN tahun 2023 itu sudah dicadangkan senilai Rp336 triliun untuk subsidi BBM.***

Editor: Rustandi

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler