Simak! Kenapa Waktu Idul Adha 2022 Indonesia dan Arab Saudi Berbeda? Begini Pemaparan Jelasnya Menurut Adib!

1 Juli 2022, 17:55 WIB
Simak! Kenapa Waktu Idul Adha 2022 Indonesia dan Arab Saudi Berbeda? Begini Pemaparan Jelasnya Menurut Adib! /

JURNAL SOREANG - Kementrian Agama atau sering disebut dengan Kemenag, telah menetapkan awal Bulan Dzulhijjah yang jatuh pada 1 Jul 2022, maka Hari Raya Idul Adha bertepana pada tanggal 10 Juli 2022 mendatang.

Namun, ketetapan Idul Adha di Indonesia berbeda dengan negara Arab Saudi yang menetapkan Hari Raya Idul Adha pada 9 Juli 2022, berselang satu hari dengan umat muslim di Tanah Air.

oleh karena itu, Adib selaku Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama menuturkan tentang perbedaan penetapan Idul Adha tersebut.

Baca Juga: Lezat! Cara Membuat Sate Maranggi dan Resep dari Chef Devina, Cocok Disajikan Saat Idul Adha?

Arab Saudi terletak diarah Barat jika dilihat dari Indonesia, hal tersebut lah yang menjadikan perbedaan Hari Raya Idul Adha 2022.

Seperti dikutip JurnalSoreang.Pikiran-rakyat.com dari laman resmi kemenag.go.id yang diunggah pada 1 Juli 2022, berikut penjelasannya menurut Adib:

“Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, sehingga hilal justru mungkin terlihat di Arab Saudi,” pungkas adib pada 1 Juli 2022, di Jakarta.

Baca Juga: Idul Adha 2022: Catat! Bagaimana Cara dan Rukun Menyembelih Hewan Kurban, dan Apa Saja Hal Makruhnya?

Adib juga memaparkan, jika semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan tentu akan semakin mudah untuk dilihat.

Adib menambahkan, bahwa letak geografis negara Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, hal itu menyebabkan pada tanggal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi.

“Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Iduladha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat,” imbuh Adib.

Baca Juga: Idul Adha 2022: 780 Petugas Bandung Dilatih Guna Penyembelihan Kurban, Apa Saja Kriteria Hewan Layak Konsumsi?

Dan jika dilihat dari data hisab, pada akhir Dzulhijjah 1443 H, posisi ketinggian hilal di Indonesia antara 0 derajat 53 menit sampai 3 derajat 13 menit dengan elongasi antara 4,27 derajat sampai 4,97 derajat.

“Sementara pada tanggal yang sama, posisi hilal di Arab Saudi lebih tinggi dengan posisi yang ada di Indonesia. Jadi kemungkinan hilal terlihat di Arab Saudi sangat besar,” ujar Adib.

Semoga bermanfaat!***

Editor: Suci Anjani Sukmadewi

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler