JURNAL SOREANG - Kabar duka mengenai wafatnya Emmeril Khan Mumtadz (Eril), masih menyelimuti keluarga pasangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.
Meski telah menjalani aktivitas seperti biasanya, tentu saja luka dan rindu masih terpatri dalam hati Ridwan Kamil dan Atalia Praratya terhadap Eril, putra sulung tercintanya.
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya mengikhlaskan kepergian Eril yang dinyatakan wafat di Sungai Aare, Swiss, dan bertolak kembali ke Indonesia pada Jumat 3 Juni 2022.
Baca Juga: Pesona Sungai Aare! Destinasi Wisata Musim Panas di Swiss, Lokasi Hilangnya Eril Putra Ridwan Kamil
Sesampainya di Tanah Air, limpahan doa serta empati terus berdatangan kepada keluarga Gubernur Jawa Barat itu.
Seluruh lapisan masyarakat turut mendoakan dan mengucap belasungkawa sedalam-dalamnya, mulai dari masyarakat biasa, public figure, ulama, hingga Presiden.
Tentu saja, kepulangan Ridwan Kamil dan Atalia ke kediamannya mengggugah lagi rasa sesak di dada mereka atas musibah Eril.
Baca Juga: Masih Dirundung Duka Ridwan Kamil Ajak Anak Sambung, Arkana Aidan di Hari Pertama Bekerja
Sejak kepulangan mereka dari Swiss, baik Ridwan Kamil dan Atalia beberapa kali mengunggah foto, video, dan tulisan di media sosial pribadi menyangkut soal kepergian Eril.
Sontak, unggahan-unggahan tersebut langsung menuai rasa empati, sedih, sekaligus doa dari seluruh netizen Indonesia.
Baru-baru ini, viral di media sosial mengenai buku yang pernah ditulis Atalia Praratya berjudul Catatan Kecil Tentang Kita, yang pertama kali diunggah oleh akun Twitter @gamalingg pada 2 Juni 2022.
Buku yang diterbitkan pada 3 Juli 2019 tersebut banyak menceritakan peristiwa yang dilalui penulis, Atalia, di sela-sela kesibukannya.
Buku ini berisi catatan tentang cinta, ketulusan, harapan, dan sekelumit kehidupan dalam dunia yang serba modern.
Lewat tulisan di buku setebal 176 halaman itu, Atalia ingin berbagi inspirasi sekaligus menyebarkan energi positif terhadap para pembacanya.
Tentu saja, dalam karyanya tersebut, Atalia membagikan cerita mengenai keluarganya, termasuk putranya, Eril, yang berpulang hanya 3 tahun setelah sang ibu menuliskan buku ini.
Pada salah satu halaman yang menceritakan sosok Eril, Atalia pernah mengungkapkan kebanggaanya atas sang putra yang saat itu baru diterima di salah satu perguruan tinggi Bandung.
Seperti kutipan di bawah ini yang ditulis Atalia pada halaman 43 dalam Catatan Kecil Tentang Kita:
Kini, Alhamdulillah Eril diterima di pilihan 1 jalur SBMPTN jurusan Teknik Mesin, ITB. Hasil doa, kurang tidur, dan jarang pulanya ke rumah karena menginap di bimbingan belajar atau belajar bersama di rumah teman-temannya.
Alhamdulillah...
Berhenti komentar miringnya? Ah, tidak Juga. Ada saja yang tidak suka...
Untuk Eril...
I'm so proud of you...
Jangan lupa untuk selalu menjadi insan yang bersykur, karena setiap langkah kita, tidak akan pernah terjadi tanpa izin Allah.
Be a good, sholeh, humble, loving, and caring person. Be a bigger man than your dream...
Tetaplah bersiap menghadapi tantangan berikutnya.
Jangan pernahmenyerah dan patahkan setiap keraguan orang lain terhadapmu.
Love you
Mamalia
#sujudsyukur
Pada akhirnya, jika saja Bu Atalia membaca ulang bagian ini, sudah pasti tangisnya akan kembali pecah.
Mengingat, hilangnya Eril di Swiss adalah dalam rangka melanjutkan pendidikan S2-nya. Doa terbaik untuk Ibu Atalia.
***