Mengenal Suku Polahi Gorontalo, Sulu Pelarian Yang Hidup di Hutan Rimba

26 November 2021, 20:06 WIB
Suku Polahi Gorontalo, suku pedalaman yang hidup di Hutan Rimba /Larasati Channel

JURNAL SOREANG – Gorontalo adalah Kota Administrasi di Provinsi Sulawesi Utara. Merupakan Kota terbesar dan padat penduduk, menjadikan Kota ini sebagai pusat ekonomi.

Dipadati penduduk dan sebagai pusat ekonomi, ternyata di Gorontalo ini terapat Suku Pedalaman yang masih memegang adat istiadat, salah satunya pernikahan satu darah. Mengapa tradisi ini bisa terjadi dan bagaimana sejarah awalnya suku ini ada?

Di kutip oleh JURNAL SOREANG dari berbagai sumber menjelaskan Suku Polahi Gorontalo merupakan Suku terasing yang hidup di hutan pedalaman Gorontalo.

Baca Juga: Tata Cara Penyimpanan Tempe dan Tahu yang baik

Polahi adalah masyarakat pelarian zaman dahulu yang melakukan eksodus ke hutan tepatnya di lereng gunung Boliyohuto Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

Suku Polahi memilih mengasingkan diri ke hutan yakni pada zaman ke 17. Mereka memilih lari dan mengasingkan diri ke hutan karena mereka enggan di tindas oleh penjajah Belanda.

Untuk sampai ke lokasi itu, membutuhkan waktu berjam-jam dengan berjalan kaki. Suku ini tidak mengenal huruf, teknologi dan angkaa, mereka memilih bertahan hidup dengan cara bertani.

Baca Juga: Waduh! Demi Lepas dari Bayangan Pendahulunya di Korea Utara, Kim Jong Un Promosikan Doktrin Baru, Seperti Apa?

Hal ini menjadikan orang Polahi hidup beradaptasi dengan kehidupan rimba. Setelah Indonesia merdeka, sebagian Suku Polahi memilih untuk tetap bertahan di hutan.

Sikap anti penjajahannya masih terbawa secara turun menurun. Orang asli Gorontalopun masih dianggap mereka sebagai penjajah.

Hidup di hutan rimba membuat orang Polahi tidak terjangkau etika sosial, pendidikan dan agama.

Baca Juga: Inilah Tips Penyimpanan Umbi yang Baik dan Benar Bagi Pejuang Diet

Orang Polahi juga tidak menganut agama atau kepercayaan tertentu, selain itu Suku Polahi ini tidak mengenal tata sosial pada umumnya.

Selain tidak menganut agama atau kepercayaan, Suku Polahi dikenal melegalkan praktik perkawinan sedarah. Ayah bisa menikah dengan anaknya, atau ibu bisa menikah dengan anaknya, kakak adik bisa menikah bahkan satu laki-laki bisa menikahi dua orang wanita sekaligus.

Dulu Suku Polahi juga tidak mengenal pakaian. Mereka hanya mengenakan semacam cawat yang terbuat dari kulit atau daun woka untuk menutupi kemaluan mereka. Sementara itu, bagaian dada dibairkan telanjang, termaksuk para wanita.

Namun semakin berkembangnya zaman, kini orang Polahi sudah mengenal pakaian dan memakainya..***

Editor: Handri

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler