Kesenian Tarian Khas Sumatera Barat, Nomor 9 Tarian yang Ada Unsur Pencak Silatnya

16 November 2021, 11:45 WIB
Kesenian Tarian Khas Sumatera Barat, Ada Tarian dengan Unsur Pencak Silatnya /

JURNAL SOREANG - Kekayaan budaya Sumatera Barat masih dilestarikan. Mulai dari bahasa, kuliner, dan adat.

Salah satunya adalah kekayaan budaya dalam bentuk tarian tradisional. Selain sebagai wujud hiburan, tarian khas Sumatera Barat memiliki nilai budaya yang tinggi.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut adalah tarian khas dari Sumatera Barat.

Baca Juga: 8 Budaya Adat Sumatera Barat, Ada yang Mirip Dengan Karapan Sapi

1. Tari Randai.

Jumlah penari dari tarian ini yaitu utamanya satu orang, ia akan memberikan aba-aba kepada para teman-temannya atau penari lainnya untuk melakukan gerakan yang berikutnya.

Jumlah penarinya tidak disyaratkan sebab tergantung dari cerita rakyat apa yang dibawakan.

2. Tari Gelombong.

Tarian ini biasanya dilakukan oleh puluhan orang laki-laki. Posisi tariannya adalah menghadap ke tamu saja dan ada juga yang menghadap dua arah.

Tarian ini diawali dengan silat yakni dari variasi gerakan silat membentuk wujud gelombang laut. Kemudian dengan memanfaatkan ruang, ritme musik, dan tenaga, maka terciptalah gerakan tari gelombang.

Baca Juga: Tradisi Khas Sumatera Barat, Nomor 3 Bertujuan Mempererat Silaturahmi

Paling sempurna adalah pada saat semua penari bergerak bersamaan berdiri tinggi lalu merendah, dan bergerak maju mundur secara perlahan seperti gelombang air laut.

3. Tari Payung

Tari Payung melambangkan simbol kasih sayang. Menurut kepercayaan masyarakat, payung merupakan wujud perlindungan dari hujan dan juga panasnya matahari. Tarian dilakukan oleh 4 sampai 8 orang.

Filosofi dari tarian ini adalah sepasang kekasih yang sedang membina rumah tangga.

4. Piring

Tarian ini awalnya diciptakan sebagai ucapan terima kasih karena hasil panen yang melimpah.

Baca Juga: Upacara Adat Sumatera Barat yang Unik dan Khas, Nomor 4 Upacara untuk Bayi

Dulunya sebelum tarian akan ada ritual dilakukan dengan membawa sesajen, akan tetapi saat Islam masuk ke Sumatera Barat ritual ini dijadikan sebuah tarian untuk menghibur saja.

Gerakan Tari Piring bersifat dinamis dan memiliki ciri khas yaitu penarinya membawa satu piring di setiap telapak tangan sambil diayunkan.

5. Tari Ambek-ambek Koto Anau

Gerakan dari tarian ini ada yang duduk, berjalan-jalan, berkeliling, berhadapan, sedikit gerakan pencak silat dan gerakan lainnya seolah anak yang sedang bermain.

Kostum yang dikenakan untuk laki-laki umumnya adalah kostum adat penghulu, sedangkan untuk wanita memakai Buno Kanduang.

Baca Juga: Dua Bandar Narkoba Jaringan Sumatera-Jawa Diringkus, BNN Amankan 26 Kg Ganja

6. Tari Alang Babega

Sejarah dari tarian ini yaitu diambil dari Elang yang mencari mangsa dan kemudian terciptalah sebuah tarian Alang Babega.

Para penari akan merentangkan tangannya saat menari seolah sedang mencari mangsa seperti Burung Elang.

7. Tari Lilin

Tari Lilin asal mulanya diambil dari cerita rakyat saat seorang gadis yang ditinggal tunangannya untuk berdagang. Selama ditinggal itu si gadis kehilangan cincin pertunangan dan berusaha mencarinya di tengah malam.

Ia mencarinya menggunakan membawa lilin sebagai penerangan. Akhirnya gerakan dari gadis itu dijadikan tarian hingga terciptalah Tari Lilin.

Baca Juga: Kehadiran Mahasiswa Padang, Sumatera Barat, Berdampak Besar bagi Warga Australia, Ini Pengaruhnya

8. Tari Rantak.

Tari Rantak mempunyai ciri ketegasan dalam setiap gerakannya dan disertai dengan hentakan kaki yang menimbulkan bunyi serta gerakan pencak silat.

9. Tari Pasambahan Minang.

Gerakan dari Tari Pasambahan Minang meliputi gerakan silat, berserak serta membungkuk.

Seiring berkembangnya zaman, tarian ini selalu ada dalam pementasan seni dan bersifat untuk hiburan saja.

10. Tari Indang.

Tarian ini diciptakan untuk menyebarkan dakwah Islam oleh Syekh Burhanudin.

Baca Juga: Lembah Harau Sumatera Barat, Wisata Alam dengan Dinding Tebing Raksasa dan 4 Air Terjun, Kamu Wajib Coba!

Makna yang ada di dalam Tari Indang mengajarkan untuk bisa kerja sama dengan orang lain. Dan lagu pengiring berjudul Dindin Badindin memiliki arti untuk mengajak orang-orang saling bertegur sapa.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler