Google Doodle Hari Pahlawan 2021 Kenang Ismail Marzuki Komponis Besar Indonesia

10 November 2021, 10:01 WIB
Google Doodle Hari Pahlawan 2021 Kenang Ismail Marzuki Komponis Besar Indonesia /

JURNAL SOREANG - Google Doodle pada hari ini mengenang Pahlawan Nasional Ismail Marzuki, komponis besar Indonesia yang berasal dari Jakarta.

Atas kontribusi budaya yang besar, Pemerintah Indonesia menobatkan Ismail Marzuki sebagai Pahlawan Nasional pada 2004.

Ismail Marzuki adalah salah seorang komponis Indonesia. Namanya diabadikan sebagai pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Simak Makna Logo yang Mengusung Tema ‘Pahlawanku Inspirasiku’

Taman tersebut diresmikan pada 10 November 1968 oleh oleh Gubernur Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Jenderal Marinir Ali Sadikin

Ismail Marzuki lahir dan besar di Jakarta dari keluarga Betawi. Dia dilahirkan di Kampung Kwitang, tepatnya di kecamatan Senen, wilayah Jakarta Pusat pada tanggal 11 Mei 1914.

Ismail Marzuki tumbuh dengan berlatih hingga lima jam sehari untuk menguasai delapan instrumen, seperti harmonika, mandolin, gitar, ukulele, biola, akordeon, saksofon, dan piano.

Ismail Marzuki memulai debutnya di bidang musik pada usia 17 tahun, ketika untuk pertama kalinya ia berhasil mengarang lagu "O Sarinah” pada tahun 1931.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2021,Menolak Lupa 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur Dalam Peristiwa G30S-PKI

Tahun 1936, Ismail memasuki perkumpulan orkes musik Lief Java sebagai pemain gitar, saxophone, dan harmonium pompa.

Lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki berisi perjuangan bangsa meraih kemerdekaan Indonesia, dengan nada melankolis sekaligus mewakili ketahanan bangsa melalui melodi yang melambung.

Ismail Marzuki menikah dengan Eulis Zuraidah, seorang primadona dari klub musik yang ada di Bandung di mana Ismail Marzuki juga tergabung di dalamnya.

Baca Juga: Hari Pahlawan: Presiden Jokowi Resmikan Tugu Api, Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam

Pada masa penjajahan Jepang, Ismail Marzuki turut aktif dalam orkestra radio pada Hozo Kanri Keyku Radio Militer Jepang. Ketika masa kependudukan Jepang berakhir, Ismail Marzuki tetap meneruskan siaran musiknya di RRI.

Ketika RRI kembali dikuasai Belanda pada tahun 1947, Ismail Marzuki yang tidak mau bekerja sama dengan Belanda memutuskan untuk keluar dari RRI.

Ismail Marzuki baru kembali bekerja di radio setelah RRI berhasil diambil alih. Dia kemudian mendapat kehormatan menjadi pemimpin Orkes Studio Jakarta.

Dia menciptakan lagu Pemilihan Umum dan diperdengarkan pertama kali dalam Pemilu 1955.

Baca Juga: Wajib Tahu! Melawan Lupa: Ruhana Kudus, Pahlawan Perempuan Yang Terlupakan

Beberapa karya Ismail Marzuki yang cukup dikenal antara lain: Tahun 1931, untuk pertama kalinya Ismail menciptakan lagu yang berjudul “Oh Sarinah” yang syairnya dibuat dalam bahasa Belanda.

Tahun 1935, sewaktu berusia 21 tahun muncul karyanya dalam bentuk keroncong yang berjudul Keroncong Serenata.

Tahun 1936, menciptakan Roselani, judul ini membawa kita ke suasana romantis alam Hawaii di Samudra Pasifik.

Tahun 1937, muncul lagu-lagu yang mengambil latar belakang “Hikayat 1001 Malam” berjudul Kasim Baba saat Ismail berusia 23 tahun; dan mencipta gubahan keroncong yang berjudul keroncong sejati bermodus minor bernafaskan melodi yang melankolis.

Baca Juga: Sejarah Menarik di Balik Hari Pahlawan, Ada Peran Besar Ulama dan Santri

Tahun 1938, mengisi ilustrasi musik film berjudul “Terang Bulan”. Di dalamnya ada 3 buah lagu, antara lain: Pulau Saweba, Di Tepi Laut, Duduk Termenung.

Ismail Marzuki tutup usia pada umur 44 tahun 25 Mei 1958 di kediamannya, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena penyakit paru-paru yang dideritanya. Dia dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler