Budaya Menarik Suku Tengger Gunung Bromo, Jawa Timur, Punya Dialek Khas

7 November 2021, 15:52 WIB
Suku Tengger merupakan suku asli yang mendiami wilayah Gunung Bromo dan Semeru /

JURNAL SOREANG - Indonesia memiliki suku dan budaya dengan keunikannya masing-masing. Di wilayah Jawa Timur terdapat berbagai macam suku, salah satunya yaitu suku Tengger.

Suku Tengger merupakan suku asli yang mendiami wilayah Gunung Bromo dan Semeru yang meliputi Kabupaten Lumajang, Probolinggo, Malang, dan Pasuruan. Warga suku Tengger tersebut biasa disebut dengan Orang Tengger.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut adalah keunikan Suku Tengger.

Baca Juga: Tradisi dan Budaya Jawa, Salah Satunya Tradisi yang Dilakukan Menjelang Ramadhan

1. Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Suku Tengger adalah bahasa Jawa dengan dialek Tengger.

Ciri yang paling mencolok dari penggunaan bahasa ini itu masih mempergunakan kata-kata di dalam bahasa Jawa kuno lho, ucapan berbunyi a pada akhir suku kata.

Bukannya diucapkan o seperti pada kebanyakan bahasa Jawa dialek Jawa Tengah atau Jawa Timur.

2. Penggunaan Sarung

Penggunaan sarung selain berfungsi untuk melindungi suhu tubuh dari udara dingin pegunungan, sarung juga dipercaya berfungsi untuk mengendalikan perilaku dan ucapan masyarakat.

Baca Juga: Tradisi dan Budaya Suku Jawa yang Masih Dipertahankan Masyarakat Sampai Kini

Penggunaan sarung ini masih dilakukan oleh hampir semua masyarakat Tengger, mulai usia muda sampai tua, laki-laki dan perempuan.

3. Upacara Yadnya Kasada

Perayaan Hari Raya Yadnya Kasada (Kasodo) yang biasa dilakukan Suku Tengger di kawah Gunung Bromo.

Upacara Yadnya Kasada dilakukan sebagai bentuk persembahan untuk Sang Hyang Widhi (Tuhan yang Maha Esa dalam agama Hindu) sebagai wujud syukur atas karunia yang diberikan kepada masyarakat Suku Tengger.

Yadnya Kasada merupakan upacara keagamaan yang dilakukan masyarakat Suku Tengger, bentuknya berupa pengiriman kurban kepada leluhurnya yang ada di kawah Gunung Bromo. Upacara ini dilakukan pada malam hari hingga matahari terbit.

Baca Juga: 3 Tradisi Unik yang Menjadi Ciri Khas Betawi, Bukan Hanya Ondel-ondel

4. Sesaji berupa Ongkek

Ongkek merupakan hasil bumi, hewan ternak, maupun makanan yang dibawa orang-orang Tengger untuk dimintai berkah dan doa melalui dukun.

Ongkek ternyata dianggap sebagai lambang kesuburan, ketentraman, dan kedamaian bagi penduduk Tengger.

Dukun berdoa pada dewa dan memberkahi persembahan penduduk. peran dukun dianggap sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Suku Tengger.

Baca Juga: Tradisi Jepang yang Dianggap Tabu dan Tidak Biasa bagi Negara Lain

Secara struktural dukun adat dalam kehidupan Masyarakat Suku Tengger tergolong sebagai orang-orang terpandang dan menjadi tokoh panutan masyarakat. Bahkan lebih dihormati dibanding lembaga pemerintahan desa.***

Editor: Sarnapi

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler