Cegah Korona Varian Mu, Komisi IX DPR RI Usulkan Jalur Khusus di Bandara Soetta Tangerang Banten

28 September 2021, 11:52 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. /Yusup Supriatna /dpr.go.id

JURNAL SOREANG - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris mengatakan, pintu masuk Indonesia seperti Bandara Soekarno-Hatta harus memiliki mekanisme yang baik untuk mencegah masuknya jenis virus Corona baru yaitu varian Mu.

Oleh karena itu, ia mendorong Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta untuk melakukan pemisahan jalur kedatangan untuk pelaku perjalanan luar negeri.

Terutama dari negara dengan tingkat penularan tinggi serta negara yang sudah masuk Corona varian Mu dengan negara-negara lainnya.

Baca Juga: Lagi, Warga Gading Tutuka 2 Bandung Panik Antre Air Bersih Akibat Gangguan Perumda Air Minum Tirtaraharja

Hal ini ia harapkan agar tidak terjadi penularan saat dilakukan pengecekan di terminal kedatangan.

Berdasarkan hasil observasinya, selama ini tidak ada perbedaan perlakuan ketika pelaku perjalanan masuk dari negara-negara tersebut ke Indonesia, masih bercampur dari beberapa negara yang datang.

Charles mengungkapkan hal tersebut saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

"Menurut saya harus dipisah. Misalnya pelaku perjalanan dari negara yang varian Mu-nya sudah banyak atau negara yang angka penularannya tinggi, dengan pelaku perjalanan dari negara-negara lain," ucap Charles, sebagaimana dikutip dari dpr.go.id yang diunggah pada Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Menkes Mengklaim Vaksinasi Capai 125,7 Juta Dosis, Komisi IX DPR RI: Tapi Tidak Merata

Langkah ini dilakukan untuk memastikan adanya perlindungan yang baik di bandara sebagai pintu masuk perbatasan negara.

"Karena kalau digabung, dicampur seperti itu, tetap saja ada kemungkinan terjadinya penularan di sana," tambah Charles.

Lebih lanjut politisi PDI-Perjuangan itu juga menyoroti penggunaan aplikasi e-HAC dan PeduliLindungi.

Charles menilai, ada beberapa fitur yang harus dievaluasi kembali agar tidak membuat repot para pelaku perjalanan.

Baca Juga: Komisi IX Kritisi Kebijakan Tes PCR dan APD Petugas di Bandara Soetta Tangerang Banten

Selain itu, ia juga meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan evaluasi terhadap aplikasi yang digunakan para pelaku perjalanan.

Dalam kunjungannya tersebut, Charles melakukan pengecekan langsung di pos-pos penerimaan pelaku perjalanan.

Termasuk proses tes melalui metode TCM (Tes cepat Molekuler) terhadap pelaku perjalanan dan seperti apa syaratnya untuk sampai dikarantina selama 8 hari.

"Kami sudah melihat sendiri bagaimana sistem ini perjalanan dan kami harapkan tentunya diimplementasikan secara ketat," pungkas legislator dapil DKI Jakarta III itu.***

Editor: Rustandi

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler