Polemik Santri Penghafal Al Quran Tutup Kuping, Christ Wamea: yang Persoalkan Ini Pasti Komunis Gaya Baru

15 September 2021, 18:10 WIB
Polemik Santri Penghafal Al-Qur’an Tutup Kuping, Christ Wamea: yang Persoalkan Ini Pasti Komunis Gaya Baru /Foto: Twitter/@PutraWadapi

JURNAL SOREANG - Tokoh Papua Christ Wamea ikut merespons hebohnya video para santri penghafal Al-Qur’an yang kompak menutup telinga saat mendengar musik.

Christ Wamea pun heran dengan adanya pihak-pihak yang saat ini justru mempersoalkan pemahaman yang diyakini para santri itu hingga menuai polemik di jagat maya.

“Yang persoalkan santri penghafal Al-Qur’an tutup kuping seperti ini sudah pasti komunis gaya baru,” kata Christ Wamea, Rabu 15 September 2021 melalui akun Twitter-nya @PutraWadapi.

Baca Juga: Beri Komentar Negatif ke Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Addie MS Disentil Habib Abubakar Assegaf

“Siapa saja yang setelah ketemu mentor radikalisme pasti otaknya terbalik dan suka nyinyir kegiatan-kegiatan santri. Semua kegiatan santri pasti dibilang itu bibit radikalisme.,” tutur Tokoh Papua itu menambahkan.

Sebagai informasi, sebelumnya sebuah video yang viral di media sosial yang sempat di unggah akun @David_Wijaya03 menampilkan para santri sedang berada di sebuah aula sambil menutup telinga.

“Ada yang tahu ini dari santri mana? Lebay banget sampai menutup kupingnya. Indoktrinasi mengharamkan musik ini gak beda jauh dengan Taliban, ISIS, Al Qaeda & Wahabi Takfiri,“ tulis akun @David_Wijaya03.

Baca Juga: MUI Sayangkan 'Nyinyiran' kepada Santri Tutup Telinga Akibat Musik: Takut Tercampur dengan Hafalan

Diduga para santri yang hendak mengikuti program vaksinasi Covid-19 itu menutup telinga karena tidak ingin mendengar musik yang sedang diputar di aula tersebut.

Bila mengamati video berdurasi 22 detik itu perekam video mengatakan bahwa para santri sedang mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

"Masyaallah santri kami sedang antre untuk vaksin. Qodarullah waamaa syafa’ala, di tempat vaksin ini ada musik, maka lihat santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka kuping mereka tidak mendengar suara musik ini," kata perekam video.

Baca Juga: MUI Sayangkan 'Nyinyiran' kepada Santri Tutup Telinga Akibat Musik: Takut Tercampur dengan Hafalan

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir pun sempat menanggapi video viral yang menampilkan santri tutup telinga saat mendengar musik.

Lebih jauh, Gus Nadir mengajak semua pihak dalam menilai video santri tutup telinga yang saat ini viral di jagat maya itu tak harus tergesa-gesa hingga memberikan label Taliban.

“Gak harus buru-buru dianggap kayak Taliban. Hukumnya mendengarkan musik itu ada ulama yang bilang haram, dan ada yg bolehin,” kata Gus Nadir, Selasa 14 September 2021 melalui akun Twitter-nya @na_dirs.

Baca Juga: Viral Santri Tutup Telinga Akibat Musik, Komentar Diaz Hendropiyono Dihujat Netizen: Memang Begitu Harusnya

“Kita hormati saja. Bagi yang bilang boleh, alasannya ada di gambar: Syekh Yusuf Qaradhawi, Kitab Nailul Awthar dan Al-Fiqhul Islami Syekh Wahbah,” tuturnya sambil menambahkan unggahan pendapat ulama.

Gus Nadir menambahkan, ulama yang bilang (musik) haram juga punya dasar rujukan.

“Pada titik ini ya kita saling hormat saja terhadap pilihan yang berbeda,” kata Tokoh NU itu.

Baca Juga: Geger Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Begini Respons Ustaz Hilmi Firdausi

“Bagi yang bilang haram, mendengarkannya dianggap berdosa dan bisa membuat hafalan Quran menjadi lupa. Bagi yang bilang boleh, mendengarkan musik dapat melalaikan untuk murajaah,” ujar Gus Nadir menjelaskan.

Karena, lanjut Gus Nadir, hafalan memang mesti dijaga dan diulang-ulang terus.

“Jadi belum tentu semua santri yang gak mau dengar musik karena sedang menghafal Quran itu akibat menganggap musik haram,” katanya.

“Sikap para santri di video yang menutup telinganya itu bagus. Mereka tidak ngamuk atau memaksa musik dimatikan,” tuturnya melanjutkan.***

Editor: Handri

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler