Soal Santri Penghafal Al Quran Tutup Telinga, Sutradara Angga Sasongko: Jangan Gampang Beri Cap Radikal

15 September 2021, 17:40 WIB
Soal Santri Penghafal Al-Qur’an Tutup Telinga, Sutradara Angga Sasongko: Jangan Gampang Beri Cap Radikal. /@anggasasongko

JURNAL SOREANG - Sutradara Angga Sasongko memberikan penilaiannya atas video viral yang menampilkan para santri penghafal Al-Qur’an kompak menutup telinga saat ada musik.

Di tengah munculnya pro kontra atas pemahaman para santri penghafal Al-Qur’an itu menutup telinga kala musik terdengar, Angga Sasongko berharap tak lantas dicap radikal.

“Jangan gampang beri cap radikal. Diingat ya!,” kata Sutradara Angga Sosongko, Rabu 15 September 2021, melalui akun Twitter-nya @anggasasongko dikutip Jurnal Soreang.

Baca Juga: Beri Komentar Negatif ke Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Addie MS Disentil Habib Abubakar Assegaf

Sebagai informasi, sebelumnya sebuah video yang viral di media sosial yang sempat di unggah akun @David_Wijaya03 menampilkan para santri sedang berada di sebuah aula sambil menutup telinga.

Diduga para santri yang hendak mengikuti program vaksinasi Covid-19 itu menutup telinga karena tidak ingin mendengar musik yang sedang diputar di aula tersebut.

Bila mengamati video berdurasi 22 detik itu perekam video mengatakan bahwa para santri sedang mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: MUI Sayangkan 'Nyinyiran' kepada Santri Tutup Telinga Akibat Musik: Takut Tercampur dengan Hafalan

"Masyaallah santri kami sedang antre untuk vaksin. Qodarullah waamaa syafa’ala, di tempat vaksin ini ada musik, maka lihat santri-santri kami menutup kupingnya agar mereka kuping mereka tidak mendengar suara musik ini," kata perekam video.

Sementara itu, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir pun sempat menanggapi video viral yang menampilkan santri tutup telinga saat mendengar musik.

Lebih jauh, Gus Nadir mengajak semua pihak dalam menilai video santri tutup telinga yang saat ini viral di jagat maya itu tak harus tergesa-gesa hingga memberikan label Taliban.

Baca Juga: Viral Santri Tutup Telinga Akibat Musik, Komentar Diaz Hendropiyono Dihujat Netizen: Memang Begitu Harusnya

“Gak harus buru-buru dianggap kayak Taliban. Hukumnya mendengarkan musik itu ada ulama yang bilang haram, dan ada yg bolehin,” kata Gus Nadir, Selasa 14 September 2021 melalui akun Twitter-nya @na_dirs.

“Kita hormati saja. Bagi yang bilang boleh, alasannya ada di gambar: Syekh Yusuf Qaradhawi, Kitab Nailul Awthar dan Al-Fiqhul Islami Syekh Wahbah,” tuturnya sambil menambahkan unggahan pendapat ulama.

Gus Nadir menambahkan, ulama yang bilang (musik) haram juga punya dasar rujukan.

Baca Juga: Geger Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Begini Respons Ustaz Hilmi Firdausi

“Pada titik ini ya kita saling hormat saja terhadap pilihan yang berbeda,” kata Tokoh NU itu.

“Bagi yang bilang haram, mendengarkannya dianggap berdosa dan bisa membuat hafalan Quran menjadi lupa. Bagi yang bilang boleh, mendengarkan musik dapat melalaikan untuk murajaah,” ujar Gus Nadir menjelaskan.

Karena, lanjut Gus Nadir, hafalan memang mesti dijaga dan diulang-ulang terus.

Baca Juga: Tanggapi Video Santri Tutup Telinga Saat Dengar Musik, Hidayat Nur Wahid: Apa Pemerintah Melarang?

“Jadi belum tentu semua santri yang gak mau dengar musik karena sedang menghafal Quran itu akibat menganggap musik haram,” katanya.

“Sikap para santri di video yang menutup telinganya itu bagus. Mereka tidak ngamuk atau memaksa musik dimatikan,” tuturnya melanjutkan.***

Editor: Handri

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler