Kabar Gembira, 500 Ribu Dosis Vaksin Johnson & Johnson Tiba Di Indonesia, Bagimana Keamanannya?

13 September 2021, 17:15 WIB
Vaksin Johnson & Johnson yang telah datang ke Indonesia /Pixabay/

 

JURNAL SOREANG- Pemerintah Indonesia terima kedatangan vaksin Johnson & Johnson pada 11 September 2021.

Sebanyak 500 ribu dosis vaksin Johnson & Johnson dari Belanda pertama kali tiba di Indonesia.

Kedatangan vaksin ini, merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Belanda melalui skema bilateral.

Vaksin Johnson & Johnson ini, terbilang baru bagi masyarakat Indonesia serta menimbulkan banyak pertanyaan, seperti keamanan dan efektivitas kinerja vaksin tersebut.

Baca Juga: Ditargetkan Selesai Desember, Bupati Bandung Minta Pendistribusian Vaksin Optimal ke Kabupaten Bandung

Dokter Adam Prabata akan menjelaskan apa itu vaksin Johnson & Johnson?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut penjelasan mengenai keamanan dan efektivitas vaksin Johnson & Johnson.

Vaksin Johnson & Johnson merupakan salah satu vaksin vektor Adenovirus, yang berarti dalam pembuatannya memanfaatkan virus lain.

Adenovirus adalah virus yang menyebabkan batuk, pilek, atau gejala seperti flu.

Baca Juga: Warga Penyandang Disabilitas SLBN Cileunyi Antusias Diberi Vaksin Sinopharm

Pada postingan di akun Instagram miliknya, Dokter Adam Prabata menjelaskan secara singkat alur pembuatan vaksin Johnson & Johnson.

Vaksin Johnson & Johnson terbuat dari integrasi DNA SARS-CoV-2 menjadi vektor Adenovirus.

DNA yang dipakai berasal dari RNA spike protein yang berguna sebagai pengikat virus pada sel inangnya.

Untuk itu, penyuntikan vaksin bisa terjadi jika DNA Adenovirus tersebut telah termodifikasi.

Baca Juga: Berikut Daftar Lengkap Jenis Vaksin yang Digunakan Indonesia, Ini Efikasinya

Pemberian vaksin Johnson & Johnson dilakukan dalam dosis tunggal atau yang berarti 1 kali suntik.

Vaksin Johnson & Johnson diberikan dengan metode Intramuscular atau penyuntikan pada otot, dengan dosis 0,5 ml.

Selain gambaran singat dan umum, Dokter Adam juga membagikan informasi mengenai efikasi (tingkat kemanjuran), efektivitas, dan keamanan vaksin Johnson & Johnson.

Vaksin Johnson & Johnson yang juga disebut vaksin Janssen memiliki efikasi 66,5 persen mencegah COVID-19 yang bergejala.

Baca Juga: Tunjukan Luka Saat Persib Kalahkan Persita, Rashid: Alhamdulillah 3 Poin, Semakin Dekat pada Tujuan Akhir

Efikasi lain dari vaksin Johnson & Johnson yakni 85,4 persen manjur untuk mencegah Covid-19 tingkat berat dan positif.

Dari segi efektivitas, vaksin Johnson & Johnson punya efikasi 71 persen untuk mencegah rawat inap, dan 95 persen mencegah kematian akibat varian delta.

Sepertinya, vaksin ini tidaklah berbahaya dan aman, seperti dalam postingan yang dibagikan Dokter Adam Prabata, vaksin Johnson & Johnson terbukti aman.

Dikatakan aman, karena saat uji klinis tidak ada yang meninggal saat diberikan vaksin Johnson & Johnson.

Baca Juga: Resep Ayam Tim Jahe Ala Chef Devina Hermawan, Gurihnya Meresap! Pek Cam Kee

Ditambah lagi, vaksin ini juga telah mendapat izin penggunaan darurat Emergency Use Authorization (EUA), dari badan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga terjamin keamanannya.

Walaupun aman, vaksin ini tetap mempunyai efek samping ringan.

Efek samping vaksin Johnson & Johnson antara lain nyeri otot, nyeri kepala, bengkak, kemerahan, dan lelah.

Tenang saja, efek samping ini biasanya hanya terjadi dalam 1 hingga 2 hari.Jadi, masyarakat tidak perlu hawatir mengenai jenis vaksin ini***

Editor: Sarnapi

Sumber: Instagram @adamprabata

Tags

Terkini

Terpopuler